Timwas Century Segera Putuskan Panggil Boediono

Rabu, 27 November 2013 – 18:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan Tim Pengawas Bank Century segera akan memutuskan pemanggilan Wakil Presiden Boediono terkait mega skandal bailout Bank Century Rp 6,7 triliun. Pemanggilan ini akan diputuskan setelah mendengarkan pendapat dari fraksi-fraksi di DPR.

"Soal pemanggilan Boediono akan diputuskan dalam rapat sebelm rapat dengan KPK tanggal 4 Desember. KPK kita undang jam 10, supaya Timwas lengkap, kita akan putuskan saat itu," kata Pramono usai memimpin rapat Timwas di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/11).

BACA JUGA: Sulit Membentuk Peradilan Khusus Dokter

Dikatakan Pamono, dalam rapat tersebut ada beberapa fraksi secara prinsip menyetujui pemanggilan mantan Gubernur BI yang kini menjabat Wapres itu. Di antaranya fraksi PDI Perjuangan, PKS, Golkar, dan PPP.

"Secara prinsip setuju, tapi saya tidak ambil keputusan pada hari ini karena ingin mendengarkan fraksi-fraksi lebih lengkap. Bagaimanapun ini menyangkut Wapres, walaupun saat itu beliau masih menjadi Gubernur BI," tegas politikus PDI Perjuangan itu.

BACA JUGA: Tangani Century, KPK Dituding tak Solid

Timwas memanggil ahli hukum pidana terkait konstruksi kasus bailout Bank Century, Rabu (27/11). Salah satu saksi itu adalah Ahli Hukum Pidana Universitas Padjajaran, Bandung, Prof. Dr. Romli Atmasasmita. Dia memaparkan Dewan Gubernur BI bersifat kolektif kolegial dalam pengambilan keputusan soal Bank Century.

"Yang utama soal kolektif kolegial, bahwa selama kolektif kolegial ada motif jahat, tertentu dan ada dampaknya bagi publik maka itu bisa ditengarai sebuah perbuatan jahat. Tapi kalau tidak, kolektif kolegial itu bisa ditolerir sebagai kesalahan administratif. Itu prinsip yang dijelaskan Prof Romli," pungkas Pramono.(Fat/jpnn)

BACA JUGA: KPK Cegah Komisaris PT Metaphora Solusi Global

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Optimistis PD Masih Diminati Rakyat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler