Tiongkok Dominasi Elektronik Impor

Jumat, 24 Juni 2011 – 06:56 WIB

JAKARTA - Produk elektronika asal Tiongkok mendominasi impor sepanjang Januari-Mei 2011Berdasar data Kementerian Perdagangan, nilai impor dari negara tersebut mencapai USD 559,8 juta dengan persentase 35,9 persen

BACA JUGA: Faktur Pajak Fiktif Marak, Negara Rugi Rp 500 Miliar

Sedangkan total pada periode tersebut mencapai USD 1,55 miliar atau naik 11,95 persen dari tahun lalu dengan nilai USD 1,39 miliar.

Dalam data tersebut, impor elektronika dari Tiongkok sebesar USD 559,8 juta, Hongkong USD 353,3 juta, Singapura USD 334,8 juta, India USD 113 juta dan Korea Selatan USD 72,8 juta
Kemudian, Malaysia senilai USD 66,6 juta, Thailand USD 44,4 juta, Jepang USD 2,6 juta, Amerika Serikat USD 2,6 juta dan Rusia USD 1,6 juta.

Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo mengatakan impor tersebut mencakup seluruh kategori produk elektronika

BACA JUGA: PBB Tetap Berlaku untuk Bangunan di Atas Air

Di dalam elektronika terbagi beragam kategori seperti peralatan elektronik rumah tangga sampai teknologi informasi (TI)."Kenaikan tersebut bukan elektronik saja, ada handphone juga," katanya kemarin. 

Memang dalam data tersebut juga menyatakan sekitar 49 persen dari total nilai impor untuk produk elektronik berupa telepon untuk jaringan seluler atau tanpa kabel
Kemudian 27 persen di antaranya notebook dan sub notebook

BACA JUGA: Genjot Produksi, Pemerintah Wajibkan KKKS Terapkan EOR

Sisa 24 persen  terbagi untuk mesin cuci, lemari pendingin, LHE (lampu hemat energi) dan ratusan ragam produk lainnya.

Menurut dia, tingginya nilai impor produk tertentu seperti handphone dan notebook tersebut karena tidak adanya pabrik di dalam negeri yang memproduksi produk tersebut"Kita ketahui handphone tidak ada produksi di dalam negeri, impor semuaNotebook hampir tidak adaCuma (pabrik) elektronik saja yang ada di dalam negeri," tandasnya.

Kendati demikian, perusahaan dalam negeri juga mengekspor produk elektronikDia mengatakan, elektronik yang diekspor dari indonesia kebanyakan dilakukan pemain globalKata lainnya, mereka menempatkan production base di Indonesia kemudian mengekspor ke negara lain"Ekspor elektronik itu banyak produk IT, seperti printer," urainya

Di sisi lain, penjualan elektronik sampai Mei lalu relatif sama dengan tahun laluBerbeda dengan Maret lalu yang cenderung turun lima persen dibanding periode sama tahun laluSedangkan, April lalu turun satu persen

"Sebentar lagi Lebaran, pasti naikHarapannya mencapai 15 persen lebih tinggi dibanding tahun 2010 sampai satu tahunkita harapkan Juni surplus surplus sampai akhir tahun," kata dia(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Klaim Hemat Rp9,9 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler