JAKARTA - Pemerintah mengubah strategi mitigasi atau pemantauan gunung api Sinabung, Sumatera Utara yang meletus pada Minggu (29/8) laluBerdasar laporan dan analisa strategi mitigasi berubah dari tipe B menjadi tipe A karena aktivitas letusan dan sifat gunung api tersebut tidak pernah tercatat sejak tahun 1600
BACA JUGA: Warga Sekitar Kampus Unhalu Resah
Perubahan status menjadi tipe A berarti aktivitas vulkanik Gunung Sinabung akan dipantau selama 24 jam"Berbeda dengan gunung api bertipe B yang dipantau dua kali atau satu kali dalam satu tahun," ujar kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Surono di Jakarta kemarin (31/8).
Surono meminta Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Karo untuk menyediakan pos pengamatan Sinabung
BACA JUGA: Kejari Cium Indikasi Korupsi di MUI Sumbar
Pihaknya akan melengkapi sumber daya manusia dan kebutuhan teknologi pemantau aktivitas vulkanologi yang akan digunakan untuk memantau dua gunung api sekaligus yakni Sinabung dan SibayakDia mengatakan, Gunung Api di Indonesia adalah yang terbanyak di dunia dengan 129 gunung api aktif, dan merupakan tipe gunung api yang mendapatkan prioritas dalam strategis mitigasi
BACA JUGA: Syaukani Nyanyikan Lagu Koes Plus
Kini pihaknya fokus kepada gunung api tipe A yang jumlahnya cukup banyak yakni sekitar 80 gunungSedangkan gunung api tipe B ada sekitar 34 gunung, diantaranya Sibayak dan Sinabung yang berada di Sumatera Utara."Dengan adanya kejadian Gunung Sinabung meletus, maka seluruh gunung api tipe B akan mendapat perlakukan paling tiak sama dengan pemantauan yang dilakukan terhadap gunung api tipe A," kata Surono.
Di sisi lain, Pemerintah saat ini menyiapkan dana Rp15 miliar untuk anggaran bantuan selama sepuluh hari bagi pengungsi korban dampak letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera UtaraMenteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, dana tersebut digunakan untuk menanggulangi kebutuhan pengungsi seperti makanan, obat-obatan, dan keamanan.
"Sehingga pengungsi nyaman di tempat pengungsian yang keadaannya tidak sama dengan di rumah," ujarnyaDana Rp 15 miliar tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Sampai saat ini jumlah pengungsi sudah mencapai 30 ribu orang dan diharapkan semakin banyak warga yang Kembali ke rumah masing-masing.
Kebutuhan pengungsi seperti selimut, makanan, termasuk makanan bayi, sarung karena di sana hujan terus udara dingin, berangsur-angsur dipenuhiPemerintah sampai saat ini belum merasa perlu menetapkan status bencana nasional untuk letusan Gunung SinabungMeski Demikian Pemerintah sudah menugaskan kepala daerah sampai tingkat bupati untuk memberi bantuan.
"Banyak masyarakat yang mau membantuKami sudah menginstruksikan pemerintah daerah, provinsi dan kabupaten, tertib dan transparan dalam memberi bantuan," katanya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, Ada Kepiting Bertuliskan Allah
Redaktur : Tim Redaksi