Tips Dokter Gizi Agar Kolesterol Tidak Naik Selama Ramadan, Silakan Dicoba

Senin, 28 Maret 2022 – 21:32 WIB
dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis berbagi tips agar kolesterol tidak naik saat Ramadan. Foto dokumentasi RS Siloam Kebon Jeruk

jpnn.com, JAKARTA - Kadar kolesterol tinggi bisa memicu beragam penyakit seperti jantung koroner, stroke, hingga penyumbatan pembuluh darah.

Perlu gaya hidup sehat dengan pola makan baik, banyak bergerak, dan mengonsumsi buah sayuran untuk menjaga kolesterol saat berpuasa nanti. 

BACA JUGA: Bu Netty Nilai Vaksin Booster Tidak Relevan jadi Syarat Mudik

"Kadang-kadang kita lengah menjaga asupan nutrisi berkualitas dan mudah khilaf ketika tersaji banyak makanan enak saat berbuka puasa," kata dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk, Senin (28/3).

Dia melanjutkan, saat berpuasa, banyak orang yang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan ibadah.

BACA JUGA: AKBP Yudho Huntoro Minta 3 DPO Teroris Poso Ini Menyerahkan Diri Saja

Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle, yaitu gaya hidup yang minim aktivitas fisik dan sangat berbahaya bagi kesehatan. 

Tanpa disadari, kata dokter Sheena, kita suka berbuka dengan makanan berkolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya setelah berpuasa selama belasan jam.

BACA JUGA: Warung Makan di Bekasi Boleh Buka Saat Ramadan, MUI: Kasih Gorden

Dampaknya, kadar kolesterol jahat meningkat. Padahal, penyakit hiperkolesterolemia atau kadar kolesterol yang tinggi menjadi ancaman kesehatan masyarakat di seluruh dunia, khususnya negara-negara Asia. 

"Diduga kolesterol menjadi penyebab 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia," kata Sheena.

Dia mengungkapkan sebuah riset di China menunjukkan penderita kolesterol di negara-negara Asia, termasuk Indonesia meningkat akibat pola diet atau makan makanan olahan kandungan lemak jenuh tinggi.

Begitu juga hasil riset di jurnal Nature, 102,6 juta orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018 memiliki kadar kolesterol tinggi. Indonesia berada di peringkat 37. 

Sementara, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, menunjukan bahwa 6,3% penduduk usia 15-34 tahun memiliki kolesterol tinggi.

Jumlah tersebut diduga meningkat selama pandemi COVID-19, karena adanya kebiasaan berdiam diri di rumah akibat pembatasan kegiatan masyarakat.

Agar kolesterol terjaga selama Ramadan, dokter Sheena menyarankan agar mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat.

Kemudian, mengurangi konsumsi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol, serta meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin.

"Juga hindari merokok dan mengendalikan stres. Selain itu, bisa juga mengonsumsi plant stanol ester 2-3 gram setiap hari," ujar dokter Sheena. 

Dikatakannya, kehadiran plant stanol ester merupakan kabar baik khususnya menyambut hadirnya bulan Ramadan.

Dengan demikian bisa tetap sehat berpuasa tanpa terhadang problem kolesterol yang mengganggu kesehatan akibat lengah mengatur asupan nutrisi saat sahur dan berbuka. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Harga Bahan Pokok Mulai Menanjak, Cek 3 Jenis Lauk Andalan Ramadan Ini


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler