JAKARTA—Ketua Fraksi PDIP DPR RI Tjahjo Kumolo mengkritisi kinerja panitia angket BBMDia menilai, pemanggilan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri oleh panitia angket untuk meminta klarifikasi ada muatan politisnya
BACA JUGA: Calon Independen Pertama Kalah di Bandung
"Kenapa panitia angket malah memanggil ibu Megawati, harusnya kan Presiden SBY duluLebih jauh dikatakan, adanya hak angket DPR, berawal dari kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menaikkan harga BBM
BACA JUGA: DPP Partai Golkar Hanya Dukung RZ-MM
Kebijakan yang kurang populer tersebut dinilai tidak tepat karena beban masyarakat cukup berat"Jadi seharusnya panitia angket DPR fokus dulu secara teknis minta penjelasan dengan memanggil direksi Pertamina dan menteri pertambangan periode sekarang dan sebelumnya, mulai Purnomo Kuntoro, Subroto, dll," tukasnya.
Kalau penjelasan tersebut masih kurang, baru meminta klarifikasi pada Presiden SBY yang mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM pada 2005 dan 2008
BACA JUGA: Agung : Waspadai Koruptor Jadi Caleg
"Jadi bukan tiba-tiba langsung mengundang mantan Presiden Megawati," cetusnya.Sementara Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menegaskan dirinya tidak mempercayai akan keseriusan jalannya hak angket bahan bakar minyak (BBM) yang diajukan DPRMenurut dia, anggota parlemen seharusnya melakukan peta permasalahan terlebih dahuluIa khawatir adanya hak angket tersebut banyak disalahgunakan oleh para politisi tersebut, apalagi saat ini menjelang dekatnya pelaksanaan Pemilu(esy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaban Mangkir dari Panggilan KPK
Redaktur : Auri Jaya