TKI Kian Diminati Korsel

Kontrak Minimum Diperpanjang 5 tahun

Senin, 13 Desember 2010 – 08:46 WIB

JAKARTA - Kerjasama Korea Selatan dengan Indonesia dalam bidang ketenagakerjaan semakin mesraPemerintah Negeri Ginseng menunjukkan komitmen baik kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan menetapkan aturan baru kontrak minimal dari 3 tahun menjadi 5 tahun

BACA JUGA: Audit Forensik Bisa Jadi Bukti Penyidik

Dengan membaiknya perekonomian Korsel, diharapkan kerjasama pengiriman TKI semakin membaik.

"Secara umum penempatan TKI ke Korsel sudah cukup baik bahkan negara itu sempat menjadi primadona penempatan buruh migran kita," ujar Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta Minggu (12/12) kemarin
Jumhur memantau tes Employment Permit System Korean Language Test (EPS KLT) yang secara serentak digelar di lima provinsi di Indonesia.

Jumlah pengiriman 2009 memang sempat anjlok lantaran ketika itu Korsel sedang diterpa krisis ekonomi global

BACA JUGA: Akibat Teroris, Para Perempuan Paling Menderita

Namun, pada 2010 seiring membaiknya ekonomi Korea, jumlah penempatannya sudah mengalami peningkatan drasatis sebanyak 12 ribu TKI
"Kami mengharapkan jika tes kali ini jumlah yang lulus mencapai 12 ribu orang maka bisa diserap langsung oleh Korsel," pinta Jumhur.

Harapan Jumhur itu disampaikan langsung Kepada Ketua Delegasi Korea, Yi Wan Young yang ikut memantau di lokasi tes Rektorat Universitas Pancasila (UP), Jakarta

BACA JUGA: Hubungan Mahfud-Refly Memanas

Dalam kunjungan itu, Yi, yang juga anggota Parlemen Korsel yang sedang berkuasa, Partai Hannara datang bersama Wakil Human Resources Development Service of Korea (HRDS), Kim Nam Il serta pejabat lainnya dari Kedutaan Besar Korsel di Jakarta

Menjawab harapan Jumhur, Wakil HRDS Korea, Kim Nam Il mengatakan TKI asal Indonesia memang mendapatkan prioritas dari para user dan masyarakat KoreaDibanding pekerja migran dari negara lain, TKI selain terkenal rajin, dan disiplin juga dinilai cepat belajar terkenal ramah"Secara budaya tidak ada masalah," kata dia dalam bahasa Inggris.

TKI, kata Kim, sudah masuk dalam peringkat pertama terbesar jumlah pekerja asing diantara 14 negara pengirim tenaga kerja lainnya di KorselTahun 2010, "dari total kuota tenaga asing sebesar 37 ribu terisi oleh TKI Tahun ini saja sudah ada pemberangkatan baru sebanyak 3.800 orang ke KorselTes EPS KLT yang merupakan prasyarat mutlak bagi TKI sudah dua kali diadakan tahun iniDimana sebelumnya sudah ada 1.700 orang "yang lulus seleksi untuk untuk kerja di bidang perikanan"Di bidang perikanan Korsel hanya meminta khusus pekerja dari IndonesiaItu "mencerminkan sambutan user dan masyarakat Korea yang positif terhadap mereka," terang Kim.

Kim yakin untuk 2011 mendatang animo user untuk meminta tenaga kerja asal Indonesia akan kian meningkatSebagai anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development atau Organisasi) alias Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi, Korea berharap kuota permintaan TKI lebih meningkat.

Dalam tes kemarin, jumlah peserta EPS di Universitas Pancasila Jakarta diikuti 6.941 pesertaDengan rincian 6.297 pria dan 644 wanitaDi Ikopin Bandung diikuti 4.734 peserta, terdiri dari 4.275 pria dan 459 wanita, di UNS Solo diikuti 9.006 peserta, dengan 8.227 pria dan 779 wanita, Unisma Malang 2.347 peserta, terdiri dari 2.000 pria dan 281 wanita, dan di Unram (Mataram) tes EPS ini diikuti 806 peserta, terdiri dari 775 pria dan 31 wanita(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Abu Tholut Siapkan Skenario Culik Pejabat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler