TNI AL Akan Rekrut Nelayan Jadi Intel

Kamis, 22 April 2010 – 02:16 WIB

JAKARTA - Mabes TNI AL punya ide baru memberdayakan nelayan untuk kepentingan pertahanan negaraMereka akan direkrut menjadi informan paling depan bagi satuan-satuan tentara Angkatan Laut

BACA JUGA: Ketika Artis Merambah Politik Praktis

Untuk itu, para pencari ikan itu akan dilatih secara khusus


"Kami akan berdayakan mereka secara sinergi

BACA JUGA: Belum Jelas Kapan Ditahan

Nanti perannya menjadi pemberi informasi atau deteksi dini ancaman bagi TNI AL," ujar Kepala Staf TNI AL Laksamana Agus Suhartono saat menutup Forum Strategi Angkatan Laut di Gedung Seskoal, Cipulir, Jakarta, Rabu (21/4).

Orang nomor satu di korps baju putih itu menjelaskan, peran nelayan itu sebagai komponen cadangan strategis TNI
Selain nelayan, awak-awak kapal komersial, termasuk pengusaha jasa pelayaran akan diberdayakan

BACA JUGA: Anggodo Masih Bertaji, Bibit-Chandra Terancam Bui

"Suatu saat kita akan adakan latihan tempur atau latihan perang di laut dengan mengajak mereka supaya tidak kaget," kata Agus

Kapal-kapal komersial juga bermanfaat untuk kepentingan tempur laut"Misalnya, untuk transportasi pasukan itu bisa dibantu merekaTerutama karena keterbatasan kapal-kapal kita," kata laksamana kelahiran Blitar, Jatim itu

Menurut Agus, perekrutan nelayan dan warga sipil lainnya untuk kepentingan pertahanan laut sedang dimatangkan"Dalam waktu dekat akan segera selesai dan kami sampaikan ke Kementerian Pertahanan sebagai penjurunya," katanya

Mantan Panglima Armada Barat (Pangarbar) itu melanjutkan, dalam forum yang diikuti para pemikir strategis TNI AL itu juga dibahas cara-cara baru pertahanan lautDiantaranya strategi pertahanan dengan memanfaatkan area pertempuran terbuka"Kondisi geografis laut dan selat di Indonesia kan  berbeda-bedaDengan cara tertentu musuh bisa dipancing agar masuk ke wilayah yang paling lemah," kata Agus   

Salah satu metodenya dengan melakukan penjebakan ranjau laut atau menutup (sealing) area tertentu dengan kapal-kapal pencegat"Kalau kita umumkan satu wilayah sudah ada ranjau, tentu musuh tak mau ambil risikoMisalnya, kita nyatakan Selat Malaka dipagari ranjau, mereka pasti geser ke Selat Sunda, disana kita siapkan (serangan)," katanya

TNI AL juga akan memperkuat kemampuan kapal-kapal patroliMisalnya dengan mempersenjatai dengan rudal Yakhoon buatan Rusia"Kecepatan rudal permukaan itu 300 kilometer per jam," kata alumni AAL 1978 ituDalam forum itu juga akan disusun tiga buku penting yang menjadi pedoman AL hingga 2024.(rdl/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Robert Tantular Gembira Boediono Bakal Diperiksa


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler