TNI Curigai Teroris Menyamar TKI

Rabu, 16 September 2009 – 05:11 WIB

TARAKAN - Komandan Korem 091/Aji Surya Natakesuma Kolonel Infanteri Musa Bangun mengatakan, Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan dapat dikatakan sebagai daerah rawan sebagai salah satu pintu keluar masuk ke negara tetangga, MalaysiaSehingga kedua daerah ini menjadi tantangan bagi TNI dan kepolisian sebagai petugas pengamanan di daerah perbatasan.

Bahkan, menurut Musa Bangun, dari pengalaman yang ada, banyak pelaku-pelaku teroris yang melakukan pelintasan wilayah dengan melalui pintu masuk resmi di Nunukan dan Tarakan.  “Kalau dari pengakuan terakhir yang kita dapatkan, salah satunya dari Nasir Abbas dia masuk ke Nunukan dari Tawau, seperti keluar masuk TKI saja

BACA JUGA: Polisi Kebut Pemeriksaan Pimpinan KPK

Ke Tarakan juga demikian
Inilah yang harusnya menjadi fokus perhatian kita, terutama kepolisian sebagai ujung tombak yang dilapangan langsung dan di-backup unsur TNI,” jelas Musa Bangun usai mengikuti buka puasa bersama unsur Muspida, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Tarakan, prajurit Kodim 0907/Tarakan dan Balak Aju, Selasa (15/9).

Lalu apakah pengamanan di pintu masuk pelabuhan masih lemah" Pengamanan yang ada, menurutnya sudah cukup ketat

BACA JUGA: Akhirnya, Dua Pimpinan KPK jadi Tersangka

“Tetapi mereka bergerak sesuai dengan modus yang mereka pelajari, yaitu mencari dimana titik lemah kita
Dan saya kira titik kelemahan ini akan terus menerus mereka amati dan pelajari

BACA JUGA: Mantan Pimpinan KPK Masuk Komisi Etik

Dan sebaliknya, kitapun harusnya selalu mempelajari dimana titik lemah kita untuk menutup kemungkinan celah-celah itu,” ujarnya.

Salah satu cara untuk menutupi kelemahan itu, kata Musa Bangun, adalah dengan menjalin kerjasama yang baik antar petugas keamananSehingga diharapkan akan membatasi ruang gerak mereka“Namun kalau kita tidak solid dan tidak kompak, maka ruang gerak mereka (teroris) akan makin leluasa,” sebutnya.

Soal isu adanya sejumlah teroris yang berada di Nunukan, menurut Musa Bangun perlu dipelajari kebenarannya“Memang ada isu, tapi itu hanya informasi yang keakuratannya tidak terbuktiMemang isu seperti ini akan cepat menyebar terutama di perbatasan karena wilayah pelintasan teroris itu ialah di Kalimantan Timur, salah satunya adalah Tarakan dan Nunukan,” akunyaSoal teroris ini, lanjutnya, akan menjadi tanggungjawab semua, termasuk TNI yang mem-back up kepolisian

Masih dikatakan pria berdarah Batak Karo ini, yang perlu dilakukan pemerintah sekarang adalah bagaimana membuat daya tangkal masyarakat menjadi lebih kuatKarena menurut Musa Bangun, modus apapun yang dilakukan, kalau masyarakat mempunyai ketahanan, kepekaan dan persatuan yang kuat, informasi apapun akan cepat didapatkan“Tapi kalau masyarakat kita rentan dan tidak memiliki daya tahan, yang terjadi adalah seperti pengakuan-pengakuan beberapa oknum teroris yang sudah tertangkapTetangganya (teroris,Red.) menganggap mereka seperti biasa sajaKewaspadaan-kewaspadaan seperti inilah yang hendaknya kita ingatkan kepada masyarakat,” bebernya.

Tidak hanya masyarakat, sekarang ini intelejen satuan TNI pun sudah bekerjasama dengan intelejen kepolisianWalaupun dalam hal ini TNI sifatnya hanya mem-back up, karena yang didepan adalah intelejen kepolisian“Situasi saat ini memang kondusif, namun apakah itu aksi atau pelintasan, semua sebagai suatu indikasi yang harus ditindak dan diantisipasi bersama-sama,” pungkasnya.(ddq/JPNN/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putusan Kode Etik Tak Terpengaruh Status Antasari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler