jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama Menteri Perdagangan akan menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis ke 22 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di beberapa wilayah di Jakarta.
Acara itu dilaksanakan di TTI Center Pasar Minggu Ragunan di Jakarta Selatan.
BACA JUGA: DPR Optimis Indonesia Mampu Ekspor Beras
Total komoditas pangan pokok dan strategis yang dipasok di 22 TTI terdiri dari beras 7 ton, gulapasir 3 ton, bawang merah 650 kg, cabai merah 600 Kg, dan daging sapi 500 kg.
Harga beras Rp. 8.000/kg, daging sapiRp. 80.000/kg, daging kerbau Rp. 65.000/kg, bawang merah Rp. 14.500/0,5 kg, cabai merah keriting Rp.10.000/0, dan 25 kg gula pasir Rp. 12.500/kg.
BACA JUGA: Menteri Amran Minta Generasi Muda Tak Diberi Kepalsuan
Kemudian minyak goreng Rp. 12.000/Liter dan bawang putih Rp. 8.500/0,25 Kg.
Selain itu, juga ada 20 TTI DKI Jakarta yang selama ini menyediakan beras dan gula pasir.
BACA JUGA: Kementan Gairahkan Kembali Pertanian di Perbatasan
Bagi warga Jakarta yang ingin mendapatkan pangan murah berkualitas, selain bisa datang langsung ke TTI Center, juga bisa berkunjung ke 22 TTI di DKI Jakarta.
Yaitu Jakarta Selatan 11 TTI yaitu TTI Ani, Muara Beras, ASMI, Alan, Surya, Partini, Ahya, MamanNur, Sirsak, Yati, Three Boys, dan Ruwi.
Kemudian wilayah Jakarta Timur yaitu Sinar Family, Arfah, Sudiyo, Suratman, dan Siregar, Meat Shop.
Sedangkan di Jakarta Barat 5 TTI yaitu KWT Flamboyan, HJ. Munawaroh, KWT Pesakih Mandiri Jaya, Abdan Rusun Perumnas dan Barokah.
Kehadiran Toko Tani Indonesia (TTI) sangat strategis dalam upaya penyediaan pangan murah berkualitas bagi masyarakat.
Fluktuasi pasokan dan harga komoditas pangan yang terjadi selama ini tidak hanya bisa merugikan petani produsen, pengolah pangan, pedagang hingga konsumen, juga bisa mempersulit warga memperoleh pangan yang dibutuhkan.
Jika dibiarkan tidak hanya memengaruhi pengendalian inflasi, tapi bisa menimbulkan keresahan sosial.
Toko Tani Indonesia (TTI) yang digagas Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian merupakan salah satu upaya pemerintah yang dilakukan untuk menjaga stabilitas harga baik di tingkat petani/produsen dan di tingkat konsumen.
Melalui kegiatan ini, Gapoktan atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan Toko Tani Indonesia diberdayakan untuk menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam suatu rantai distribusi yang lebih efisien, sehingga bisa mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.
Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dilakukan sejak 2016 kepada 493 Gapoktan yang memasok 1.316 TTI untuk kemudahan akses pangan kepada masyarakat dengan harga wajar di 32 provinsi.
Lokasi kegiatan tersebar di kabupaten/kota di daerah konsumen utamanya yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan.
Pada 2017, Kegiatan PUPM kembali akan dialokasikan untuk 406 LUPM yang tersebar di tujuh provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan NTB.
Kemudian yang akan memasok 1.000 TTI di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Komoditas yang dipasok ke TTI selain beras, juga daging sapi, daging kerbau, gula pasir, bawang merah dan cabai merah.
Melalui Gelar Pangan Murah Berkualitas yang dilakukan, selain petani mendapatkan harga kepastian serta harga jual yang menguntungkan, masyarakat bisa mengakses pangan dengan mudah dan murah.
Adanya TTI di masyarakat juga diharapkan mampu menstabilkan harga pangan, sehingga tidak berfluktuasi. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Pembentukan SP3T Kental Kepentingan Politik
Redaktur & Reporter : Natalia