Indikasi mengejutkan tersebut diungkapkan Ketua Tim Investigasi DPR Maiyasyak Johan di sela rapat kerja DPR bersama Kapolri, Senin (9/2).
Saat didesak wartawan untuk menyebutkan nama tokoh nasional itu, Maiyasyak berkelit dan mengaku sedang mengumpulkan data pasti soal tokoh Jakarta yang ikut berperan tersebut
BACA JUGA: Hartono Tanoe Segera Diperiksa
''Kalau kami lihat secara menyeluruh, kelihatannya adaPolitikus asal PPP itu hanya bersedia menyebut nama tokoh nasional tersebut dalam laporan ke komisi
BACA JUGA: Bawaslu Terlalu Sibuk Urus Spanduk
Laporan dari tim investigasi DPR selambatnya rampung minggu depan.Indikasi keterlibatan aktor nasional juga diungkapkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira
Polisi, kata dia, juga sudah mengetahui otak pelaku kerusuhan yang berujung tewasnya Aziz Angkat tersebut
BACA JUGA: SBY Tak Bisa Andalkan PD
''Kalau disebut sekarang, nanti malah kabur,'' katanya.Menurut Abubakar, polisi akan mengusut tuntas kasus tersebut, termasuk meminta pertanggungjawaban para pelakunya''Siapa pun, entah tokoh mana pun yang terkait, akan dimintai keteranganSeandainya terlibat sebagai apa pun, akan kami proses,'' tegasnya.
Dia juga mengungkapkan, polisi juga sedang menunggu kepulangan salah seorang aktor pembentukan Provinsi Tapanuli G.MPanggabean, ayah tersangka Candra Panggabean, yang masih berada di Singapura''Panggilan sudah dikirim, tapi tidak dialamatkan ke SingapuraSingapura kan negara orang,'' ujarnya.
Sementara itu, dalam rapat bersama DPR, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dicecar habis-habisan oleh anggota Komisi III (bidang hukum) DPR soal demo rusuh di MedanSebenarnya, rapat kemarin adalah rapat rutin biasaNamun, karena merupakan rapat pertama setelah insiden DPRD Sumut, anggota DPR memanfaatkannya untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
Setelah rapat dibuka, komentar keras langsung datang dari Nursyahbani Katjasungkana''Bila kesalahan anak buah merupakan tanggung jawab atasan, berarti Kapolri juga harus bertanggung jawab,'' tegas politikus wanita dari PKB itu.
Level pertanggungjawaban di Polri, ujar dia, harus diperbaiki terkait dengan birokrasi serta reformasi kultural di tubuh Polri.
Selama rapat yang berlangsung hampir lima jam, pukul 10.00-15.00, tersebut, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso terlihat tenangSesekali dia tampak mencatat dan berbicara dengan anak buahnya.
Menurut Bambang, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian itu''Rekrutmen dan penempatan personel Polri di level menengah akan menjadi perhatian kami,'' katanya.
Dia juga mengaku bahwa jumlah pasukan pengamanan dalam penanganan unjuk rasa tersebut tidak sebanding dengan kekuatan pengunjuk rasa''Penyebab meninggalnya merupakan implikasi dari unjuk rasa yang bersifat anarkis, walaupun secara medis dinyatakan akibat gagal jantung,'' ungkapnya.
Rapat kemarin diikuti Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Nanan SukarnaDia duduk di barisan kedua, berdekatan dengan Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Brigadir Jenderal Hadiatmoko.
Setelah rapat, Kapolri belum mengumumkan pengganti Kapolda SumutMenurut dia, minggu ini Dewan Jabatan dan Kepangkatan Polri akan mengeluarkan keputusan siapa yang bakal menggantikan Nanan sebagai Kapolda Sumatera Utara''Minggu ini akan kami umumkan penggantinya,'' ujarnya.
Menurut sumber koran ini di lingkungan Mabes Polri, saat ini beredar enam nama yang disebut-sebut bakal menjabat Kapolda SumutMereka adalah Brigjen Pol Sulistyo Ishak (Wakadiv Humas), Brigjen Pol Anton Bahrul Alam (Kapolda Kalimantan Selatan), Brigjen Pol Abdurahman (Dirpolair), Brigjen Pol Budi Gunawan (Kapolda Jambi), Brigjen Pol Harry Montolalu (Direktur IV Narkotika Bareskrim), dan Direktur I Keamanan Transnasional Brigjen Pol Badroedin Haiti.
Penyelidikan terhadap siapa saja yang terlibat aksi anarkis di DPRD Sumut terus berlanjutRakyat Aceh (Jawa Pos Group) melaporkan, kepolisian terus menambah daftar tersangka, sehingga menjadi 36 orang kemarinTiga di antara mereka adalah pelajar sekolah menengah atas (SMA).(rdl/min/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Didesak Bongkar Pembicaraan Telepon
Redaktur : Tim Redaksi