Tokoh Sulsel Diproyeksikan Isi Jabatan Kabinet Jokowi-JK

Kamis, 31 Juli 2014 – 08:21 WIB

jpnn.com - MAKASSAR -- Penjaringan bakal calon anggota kabinet berdasarkan usulan rakyat, tengah berlangsung. Lewat situs www.kabinetrakyat.org  yang dibuat khusus tim Jokowi, mulai dikunjungi pelbagai kalangan.

Hingga, Rabu, 30 Juli, pukul 20.00 Wita, tercatat situs ini sudah mengumpulkan 42.780 hits dan di-like 482 pengguna facebook, serta di-follow 1.749 pengguna twitter.

BACA JUGA: Gugatan Prabowo, Peluang Evaluasi Penyelenggara Pemilu

Di website ini tampak 41 posisi menteri dan sekretaris kabinet yang akan membantu tugas presiden dan wakil presiden-wapres terpilih Jokowi-JK nantinya. Sedikitnya, empat tokoh Sulsel mencuat sebagai bakal calon menteri dari usulan rakyat tersebut.

Di antaranya nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, caleg terpilih DPR RI, Akbar Faizal, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, serta Erwin Aksa. Abraham Samad misalnya mendapat 302 dukungan untuk posisi Jaksa Agung.

BACA JUGA: Tes CPNS 2014 Mundur

Dia mengalahkan nama Trimedya Panjaitan (37) dan Hendardi yang baru 11 dukungan. Selanjutnya untuk posisi Sekretaris Kabinet, mencuat nama Ketua DPP Partai Nasdem, Akbar Faizal dengan 15 dukungan. Mengalahkan Pramono Anung (11) dan Yuddy Chrisnandi (8) dukungan.

Nama Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas yang juga Guru Besar Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, juga mencuat untuk posisi Menteri Perikanan dan Kelautan dengan 104 dukungan. Namun masih kalah dengan raihan Bupati Wakatobi yang juga Ketua DPD PDIP Sultra, Hugua yang memperoleh 208 dukungan di website tersebut.

BACA JUGA: Masing-masing Punya Dalih Kuat Soal UU MD3

Di posisi Menteri Perindustrian, nama pengusaha Sulsel, Erwin Aksa mencuat dengan 27 dukungan, mengalahkan mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir (16). Namun dukungan keduanya dikalahkan Bos Jawa Pos, Dahlan Iskan yang mendapat 318 dukungan.

Dalam website juga dicantumkan sembilan kriteria untuk jabatan menteri tersebut, di antaranya tidak pernah terlibat korupsi, bukan pelanggar HAM, serta profesional di bidangnya sesuai visi misi Jokowi-JK.

Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa yang dikonfirmasi terkait namanya mencuat di bursa Kabinet Rakyat itu, mengaku, mengapresiasi dukungan masyarakat. Dia juga menilai terobosan tim Jokowi-JK dengan membuat situs tersebut sebagai langkah kreatif dan maju lantaran melibatkan masyarakat.

"Saya kira langkah ini sangat bijak. Tidak hanya dalam perspektif menteri saja, tapi secara kolektif. Minimal jadi frame," kata Jamaluddin, Rabu, 30 Juli. Meski demikian, dia menegaskan jabatan menteri bukan tujuan utama. Yang dia lakukan adalah pengabdian sepenuh hati pada jabatan dan tugas dimanapun dipercaya.

"Apapun hasilnya, mudah-mudahan tidak buat kita lupa diri. Bagi saya ini mengalir saja. Masyarakat mungkin juga bereksperim,” beber Jamaluddin yang juga hadir dalam gelaran open house JK, Selasa, 29 Juli lalu.

Tak kurang dari wakil wali kota Makssar, Syamsu Rizal turut mengapresiasi nama-nama tokoh Sulsel yang masuk dalam bursa kabinet rakyat tersebut. Saat dikonfirmasi di open house JK lalu, dia mengaku bangga bila nama-nama itu memang nantinya akan diplot pada posisi yang ada.

Sebelumnya, Kelompok Jenggala dan Institut Lembang Sembilan (L-9)  telah merilis tokoh Sulsel dan Sulbar yang dianggap layak di posisi menteri. Para tokoh tersebut di antaranya, mantan Rektor Unhas Idrus A Paturusi, CEO Fajar Group HM Alwi Hamu, Erwin Aksa, Akbar Faizal, Hamid Awaludin, Iskandar Mandji, Anwar Adnan Saleh, Lutfi Rauf, dan Ibnu Munzir.

Sementara itu, beberapa pejabat dan tokoh Sulsel yang hadir dalam open house di kediaman Aksa Mahmud,  enggan berkomentar jauh soal kabinet mendatang. Dirjen AHU Kemenhum HAM, Aidir Amin Daud misalnya, tak ingin mengomentari isu yang berkembang di media. Ia hanya meminta agar wartawan jangan terlalu membesarkan isu tersebut. "Sudahlah....jangan tanya saya lagi masalah itu (menteri) yang lain saja. Apalah kita ini," katanya.

Sementara itu, Prof Idrus Paturusi yang juga banyak disebut calon Menteri Kesehatan dalam kabinet Jokowi-JK hanya berujar, jika disebut-sebut itu berarti doa. "Alhamdullah, makin sering disebut makin bagus. Tapi, tidak menjadi menteri juga kan tidak apa-apa. Disebut saja saya ini sudah syukur," bebernya.  (nur-aci/ars)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akses Pintu M1 Bandara Soetta Dibuka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler