jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut tidak terdapat konflik tajam selama kontestasi Pilpres 2019. Menurut dia, Pilpres 2019 ialah ajang bagi kontestan untuk berlomba dalam kebaikan.
"Kami menyebut dari awal kompetisi pilpres, enggak ada konflik dalam kompetisi pilpres. Jadi, yang ada adalah dalam Islam, berlomba-lomba dalam kebaikan," kata Dahnil kepada wartawan, Sabtu (15/6).
BACA JUGA: Tim Hukum Jokowi Anggap Prabowo - Sandi Terlalu Bawa Perasaan ke MK
BACA JUGA: Sidang Sengketa Hasil Pilpres 2019, BW Sebut Prabowo - Sandi Raih 68 Juta Suara
Dari situ, Dahnil menyebut, tidak perlu digelar rekonsiliasi antara kontestan Pilpres 2019. Narasi rekonsiliasi, mengesankan terjadi konflik di antara kontestan Pilpres 2019.
BACA JUGA: Pakar Hukum Sebut Bambang Widjojanto Tidak Boleh Beracara
"Saya justru enggak bersepakat dengan pihak atau siapa pun orang mengaku netral, pengamat yang sok netral segala macam itu kemudian menarasikan rekonsiliasi. Bagi saya narasi rekonsiliasi justru menebar konflik. Seolah-olah ada konflik, begitu," ungkap dia.
Meski begitu, ucap dia, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno siap melakukan silaturahmi kepada pesaingnya yakni Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin. Silaturahmi antara dua paslon itu hanya menunggu waktu untuk terjadi.
BACA JUGA: Yusril dan BW Bersatu saat Jumatan di Masjid Darurat, Satu Jam Kemudian...
"Tinggal tunggu waktu, kapan pun bisa terjadi, toh selama ini Pak Prabowo sering menerima Pak Jokowi waktu Pak Jokowi lagi sulit secara politik, Pak Prabowo menerima. Menurut saya silaturahmi kapan pun bisa dilakukan," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kata Jokowi soal Rencana Pertemuan dengan Prabowo, Bisa di Jogja atau Naik Kuda
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan