BACA JUGA: Boedi Sampoerna akan Dipanggil Paksa
Cap yang kemudian diberikan ke Golkar adalah partai oppurtunisBACA JUGA: SBY Bantah Capreskan Istri 2014
Artinya partai itu hanya mengekor kepada yang sudah berjaya tanpa mau berjuang,” kata pengamat politik LIPI Lili Romli, kepada INDOPOS, kemarin (14/7).Menurutnya, kekalahan Golkar dalam Pilpres 2009 ini harus diterima dan sebagai konsekuensinya harus menjadi partai oposisi
“Kalau memang ingin bergabung kenapa tidak dari awal sebelum pendaftaran capres
BACA JUGA: Flu Celeng Makin Bikin Geleng-Geleng
Saya pikir saat ini Golkar hanya ingin enaknya aja, tidak mau berkeringat, seperti halnya yang dilakukan oleh partai koalisi pendukung SBY,” ungkapnya.Sementara pengamat politik UI, Arbi Sanit mengatakan politisi Golkar yang berkeinginan tetap berada dalam kekuasaan merupakan sikap yang tidak tahu diriTujuan mereka adalah untuk kepentingan diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan rakyat dan partainya“Mereka itu orang-orang Orde Baru yang tidak mengerti demokrasi sehingga menolak untuk menjadi oposisi,” kata Arbi.Menurutnya, demokrasi adalah kedaulatan rakyat melalui pemiluMelalui pemilu, rakyat berhak untuk memilih siapa yang pantas dan tidak pantas.Mereka berhak atau tidak berhak untuk memimpin pemerintahan“Hasil pemilu sudah jelas, Partai Golkar tergolong pihak yang tidak berhak untuk berkuasaMasak masih ngotot untuk berada dalam pemerintahanItu berarti Golkar tidak menghormati suara rakyat,” ujar Arbi.Arbi menambahkan, Golkar akan tetap menjadi partai besar, jika para tokohnya berada pada posisi oposisiKarena itulah merupakan jalan terbaik(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkait Rebutan Lahan Pengamanan?
Redaktur : Tim Redaksi