Tolak Uang dari Pemohon SIM, Polisi Ini Nyambi jadi Pengepul Sampah

Minggu, 15 Mei 2016 – 08:14 WIB
Bripka Seladi saat memilah-milah barang bekas. Foto: Marzuki/Radar Malang/JPG

jpnn.com - BRIPKA Seladi, personel Satlantas Polres Malang Kota, Jawa Timur (Jatim). Di luar jam dinasnya sebagai pengatur lalu lintas dan petugas di unit penerbitan surat izin mengemudi (SIM), dia nyambi sebagai pengepul sampah dan barang bekas.

Dia melakoni profesi sampingan itu sejak delapan tahun lalu. Selama menjalaninya, Seladi terlihat enjoy.

BACA JUGA: Si ABG Biang Kerok Pencabulan Itu Sosok Bandel Banget...

Dia tidak memikirkan cibiran orang lain maupun rekan sejawatnya, karena memilih mencari penghasilan tambahan dengan cara yang cukup antimainstream.

Saat ditemui Jawa Pos Radar Malang di dalam gudang rongsokan, Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Malang ini, Seladi terlihat sibuk sibuk memilih sampah.

BACA JUGA: Korban Pencabulan di Surabaya, Pendiam di Sekolah, Centil di Kampung

Sekilas tidak ada orang menyangka dia seorang personel polisi yang sudah bertugas puluhan tahun itu. 

Saat memilih sampah, dengan berkaos hitam dan bersepatu bot, dia terlihat cukup cekatan memilah-milah barang bekas. Mulai dari botol minuman, kertas, maupun plastik bekas tempat makanan.

BACA JUGA: Ritual Pati Nyawa Adat Dayak, Sesaji-sesaji Itu...

”Ini lagi misah-misahin sampah. Ada ulat sama banyak lalatnya di sini,” ujar Seladi saat dilansir dari Radar Malang (Jawa Pos Group), Sabtu (14/5).

Dia bercerita, usaha sampingannya sebagai pencari sampah dan kemudian mengumpulkannya itu sudah dilakoni selama delapan tahun. ”Dulu awalnya sejak 2008 silam,” terang lulusan tamtama Polri 1978 itu.

Menurutnya, usaha sampingan ini tidak ada salahnya ditekuni, kendati sehari-hari profesinya sebagai aparat kepolisian. Pasalnya demi mencari tambahan penghasilan dia memikirkan cara yang halal dan barokah, serta tidak menganggu tugas sehari-hari di Satlantas Polres Malang Kota.

”Pokoknya sudah selesai pekerjaan dinas, tidak ada floating atau perintah lainnya,” kata bapak tiga orang anak ini.

Diakuinya di awal mengumpulkan sampah ini, dirinya sempat dicibir kawan seprofesi. Hal ini karena dia sempat mengumpulkan sampah di sekitar kantor Polres Malang Kota.

Bagi dia cibiran itu sebagai penyemangat. Selain itu dia melihat di sekitar Polres memang banyak sampah yang dapat dikumpulkan dan bisa dipilah untuk dijual lagi ke tengkulak. ”Ya, saya masuk sendiri ke dalam bak sampah,” ungkapnya.

Kini dia lebih banyak mencari sampah dengan keliling di daerah yang tidak jauh dari kantor Pelayanan SIM Polres Malang Kota dan Stasiun Kotabaru. Sebab, di sana setiap harinya banyak sampah yang dibuang dari kereta api.

”Ke sana bawa mobil pikap dengan bak yang terbuka. Saya dibantu teman. Setelah itu, sampahnya saya kumpulkan di sini (gudang rongsokan),” papar pria kelahiran 1959 tersebut.

Setiap hari hari semua sampah yang sudah dikumpulkannya dibawa ke gudang rongsokan.

Di sana Seladi selalu memisahkan sampah itu berdasarkan kategori. Mulai dari botol plastik, kertas, koran dan kardus. Dari hasil pemilihan itu sampahnya dijual ke ketengkulak.

Dengan aktivitasnya tersebut, Seladi bisa mendapatkan uang tambahan. Setiap menjual, dia memperoleh Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu. ”Ya buat tambah-tambahan. Saya punya tiga anak yang sekolah,” kata pria kelahiran Dampit, Malang ini.

Seladi memilih menekuni usaha ini karena bagi dia rezeki bisa didapat dengan dua cara. Yaitu, cara yang baik serta cara yang buruk. ”Semuanya akan diberikan oleh Allah, tinggal bagaimana kita memilihnya,” tegas Seladi.

Dia memilih cara yang baik karena dianggap rezeki yang halal serta barokah. ”Kalau mau cara yang buruk juga bisa. Tetapi ada karma tersendiri yang akan balik ke kita nanti,” ujarnya.

Dia menyadari dari pekerjaan sebagai polisi memang bisa mendapatkan penghasilan dengan jalan pintas. Seperti meminta uang kepada pemohon SIM. Namun godaan itu tidak menjadi pilihan.

”Saya tidak pernah meminta uang kepada pemohon SIM. Ada juga yang pernah mau memberi, langsung saya tolak,” tuturnya.(*/c2/abm/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Mayat sebagai Teman, Pernah Dengar Suara Lonceng...Horor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler