jpnn.com, MAKASSAR - Andika Prasetyo alias Andika (29) dan istrinya, Nurwahyuni alias Uni (23) dibekuk tim Resmob Polrestabes Makassar, Jumat (12/5) pukul 02.30 Wita. Keduanya warga Jalan Bontoramba, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
Pasutri ini benar-benar kompak. Bersama komplotannya, mereka melakukan aksi penggelapan mobil lintas provinsi. Bersama Andika dan Uni, turut ditangkap seorang anggota jaringannya bernama Ricky Helingo alias Januari (38), berasal dari Lingkungan 1, Kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara.
BACA JUGA: Pak Kapolda, Tolong Pertemukan Dua Anak Ini dengan Orangtunya
BACA JUGA: Pak Manajer Lakukan Perbuatan Terlarang di Kantor
Penangkapan dipimpin langsung Kanit Resmob Polrestabes Makassar, AKP Edy Sabhara bersama Kasubnit 2 Resmob, Ipda Arif Muda di Perumahan Grand Pattalassang Blok E/7, Kabupaten Gowa.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Endi Sutendi menerangkan, komplotan penggelapan mobil antarpovinsi ini melakukan aksinya hingga Manado. Penungkapan kasus bermula ketika anggota Resmob Polrestabes Makassar menangkap Ricky Helingo di tempat persembunyiannya, di sebuah indekos mewah Arumdalu di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar.
BACA JUGA: Korban Arisan Online Terus Bertambah, Uang Puluhan Juta Tak Kembali
Foto-foto: Berita Kota Makassar
”Ricky kemudian diinterogasi. Dia menyebut nama jaringannya yang merupakan suami istri, Andika Prestyo dan Nurwahyuni. Polisi langsung melakukan pengembangan dan berhasil menangkap keduanya. Suami istri ini berperan penting dalam aksi penggelapan mobil,” kata Endi dilansir Berita Kota Makassar, Sabtu (13/5).
Kanit Resmob AKP Edy Sabhara menambahkan, dalam melakukan aksinya, Ricky Helinggo bekerja sama Andika Prasetyo memalsukan identitas kepada leasing. Selanjutnya melakukan pembelian unit mobil dengan mengangsur dari pihak leasing.
”Saat transaksi, tersangka Ricky mengaku sebagai suami dari Nurwahyuni untuk mempermudah proses pembelian,” terang Edy.
Setelah berhasil memperdaya dealer, komplotan ini selanjutnya membawa kabur mobil yang dibelinya dan tak pernah lagi membayar angsuran. Ketika dicari berdasarkan alamat yang dipakai ketika bertransaksi, ternyata itu palsu.
Komplotan ini sudah beberapa kali melakukan aksinya di berbagai daerah. Diantaranya Manado, Gorontalo dan Makassar.
”Untuk saat ini baru tiga daerah yang disebutkan. Kami masih terus dalami. Sebab masih ada komplotannya yang identitasnya sudah dikantongi. Diduga mereka memiliki jaringan antarprovinsi,” jelas Edy Sabhara. (jul-ish/rus/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPK Ungkap Soal Temuan Dana Desa yang Dibawa Kabur
Redaktur & Reporter : Adek