jpnn.com - JAKARTA - Norwegia akan memberikan dana hibah sebesar USD 19 juta melalui Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau Indonesia-Global Green Growth Institute. Program itu dilaksanakan GGGI dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 2013.
Komitmen itu merupakan bagian dari perjanjian antara Pemerintah Kerajaan Norwegia dan GGGI untuk melanjutkan dukungan terhadap usaha-usaha Indonesia. Yakni demi mencapai pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan ramah lingkungan melalui pembangunan ekonomi hijau.
BACA JUGA: Pelaku UKM Malut Sia-sia Menunggu Wisatawan Mancanegara, Kok Bisa?
“Perjanjian baru ini adalah bukti bahwa hasil-hasil pertumbuhan ekonomi hijau telah dicapai di Indonesia. Sekaligus meneguhkan kembali komitmen Norwegia untuk bermitra dengan GGGI dan para pemangku kepentingan di Indonesia guna meraih masa depan yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Yvo de Boer, Direktur Jenderal GGGI, Kamis (26/11).
Nah, melanjutkan pencapaian dari Tahap I Program Pembangunan Ekonomi Hijau Indonesia, perjanjian ini akan membiayai usaha-usaha Tahap II. Yakni untuk mendukung investasi hijau di sektor energi terbarukan Indonesia, zona ekonomi khusus, kehutanan dan sektor-sektor pemanfaatan lahan lainnya.
BACA JUGA: RAPBD NTB 2016 Anjlok, Ini Penyebabnya
Perjanjian itu juga memungkinkan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten melanjutkan pelaksanaan strategi pembangunan ekonomi hijau yang sudah dimulai.
“Kami termotivasi oleh kepemimpinan yang ditunjukkan oleh pemerintah dengan memilih jalur pertumbuhan ekonomi hijau untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan untuk menjawab tantangan lingkungan dan iklim yang dihadapi masyarakat Indonesia,” ujar Stig Traavik, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia.
BACA JUGA: Walah! Inalum Harus Bayar Pajak Air ke Pemprov Sumut Rp 500 M per Tahun
“Belakangan ini, banyak orang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan gambut. Pembangunan hijau memberikan solusi tepat untuk masalah ini. GGGI bersama dengan Pemerintah Indonesia, melalui Bappenas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dapat terus membangun dan memperkuat kemitraan hijau antara masyarakat, pemerintah, masyarakat madani dan dunia usaha,” tambah Traavik. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koreksi Total Kondisi Ekonomi Agar Selaras Trisakti Bung Karno
Redaktur : Tim Redaksi