jpnn.com, BERLIN - Ada yang menarik dari performance tim kesenian Wonderful Indonesia di Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2017. Kamis (9 /3) pukul 17.00 waktu setempat, paviliun kapal pinisi yang dibangun Kementerian Pariwisata di pameran turisme terbesar dunia itu menampilkan tarian Bali, Betawi, Papua dan Saman Aceh.
Ternyata suguhan tari itu berefek dahsyat. Ratusan pasang mata seolah tersihir menikmatinya. Suasan khusyuk dan khidmat mengitari booth Wonderful Indonesia.
BACA JUGA: Top, Kemenpar Memang Kampiun Digital Marketing Campaign
Hampir semua yang hadir langsung mengeluarkan smartphone dan mengarahkan kamera di dalamnya untuk memotret ataupun membuat video tentang tarian nusantara yang ditampilkan di ITB Berlin 2017. Yang ditampilkan tentu bukan hanya tarian, tetapi juga musik tradisional yang mengiringinya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang hadir di ITB Berlin 2017 pun ikut bangga. "Memang bagus, semua musiknya riang, ritmenya cepat, gerakannya enak dilihat dan bisa sambil bergoyang-goyang," ujarnya saat memantau respons pengunjung yang tertahan oleh penampilan tarian nusantara.
Yang paling mengharukan Arief adalah penampilan booth Malaysia di ITB Berlin yang menjadi tetangga Wonderful Indonesia. Kebetulan, pada jam yang sama negeri jiran itu juga menggelar show tarian "mirip" khas Dayak. Kostum, baju dan pernak perniknya, suara musik, 99 persen mirip milik suku Dayak di Kalimantan atau Borneo.
BACA JUGA: Semoga Rombongan Raja Salman Kunjungi Desa Penglipuran
Tapi begitu Wonderful Indonesia menyuguhkan tarian Bali keluar, pengunjung di booth Malaysia langsung surut. Satu per satu di antara visitor di booth Malaysia bergeser ke stan milik Indonesia.
Nah, saat tarian Betawi yang ceria ditampilkan, pengunjung di booth Malaysia sudah ludes. Apalagi ketika empat penari Saman tampil dan memamerkan kekompakan gerakan yang cepat dan atraktif.
BACA JUGA: Wonderful Indonesia, Labuan Bajo Semakin Sadar Wisata
Arief memang agak malu saat ditanya "perang urat syarat" dengan Malaysia di ITB Berlin 2017. Menurutnya, hal itu murni memamerkan kesenian.
"Sama sekali tidak! Ini murni kesenian. Lha Indonesia kan kaya dengan karya seni budaya dan performance,” katanya.
Namun, Arief juga menyelipkan pesan penting. Menurutnya, tarian nusantara tidak diciptakan secara instan.
“Kalau ada negara lain mau mencuplik tari dan pakaian adat dan budaya Indonesia, ya silakan saja kalau bisa? Karya budaya itu kan tidak diciptakan temporary, tapi melalui perjalanan sejarah yang panjang. Dan kalau karya kita dibawakan oleh orang lain, kan kita juga senang," katanya.
Namun, Arief memang tidak mungkin melarang negara tetangga untuk tidak mengembangkan budaya asal Indonesia. Sebab, mereka juga merasa keturunan Melayu yang berasal dari Sumatera, bahkan juga berasal dari Jawa.
"Kita sendiri yang harus membuat kesenian tradisi itu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sehingga kekayaan budaya itu menjadi kekuatan dan daya tarik wisman," ungkap dia.
Bagi Arief, yang penting kesenian dihidupkan, berkembang dan menjadi kekuatan pariwisata untuk dipromosikan. Dia meyakini seni selain memiliki nilai budaya juga punya nilai komersial.
Kekuatan lain booth Wonderful Indonesia adalah kopi dari berbagai daerah yang aromanya kuat dan tercium dari radius 10 meter. Tiap hari ratusan bahkan ribuan gelas yang habis dikonsumsi pengunjung.
Selain itu, di sudut belakang booth Wonderful Indonesia juga ada spa corner yang didesain dengan suasana pantai. Ada ayunan seperti di Gili Trawangan Lombok. Ada backdrop berupa foto stiker besar pantai berpasir putih dari pulau di NTB itu lengkap dengan buah-buah kelapa hijau yang nyata dan dibawa langsung dari Indonesia.
Banyak pengunjung yang mencari sensasi dengan foto suasana pantai itu sambil menunggu giliran spa. Setiap pengunjung hanya bisa menikmati spa selama 10 menit.
Di ajang ITB Berlin yang digelar di Messe itu, Arief juga melihat booth Thailand, yang jauh lebih besar dibandingkan Indonesia maupun Malaysia. Luasnya sekitar 40 persen lebih lebar ketimbang booth pinisi Wonderful Indonesia.
Malaysia bahkan 25 persen lebih besar dari Indonesia. Namun, Arief tak keder soal itu.
“Kita akan perbaiki, tahun depan agar bisa tampil lebih bagus dan membawa industri yang lebih banyak," tuturnya.
Thailand memang sudah lama serius tampil di ITB Berlin. Sebab, negeri kerajaan itu memang sudah memanen hasilnya.
Karena itu desain layout booth Thailand pun sudah dipisahkan berdasar destinasi. Ada Pattaya, Krabi dan Phuket yang dibikinkan stan tersendiri dalam klaster besar Thailang.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Bus-Bus Wonderful Indonesia Blusukan di Berlin
Redaktur & Reporter : Antoni