BACA JUGA: Selain Divestasi, Naikkan Royalti
Total menyebut, telah mengajukan perpanjangan kontrak kepada pemerintah pusat sejak tahun lalu.Ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Advisor Divisi Komunikasi Hubungan Pemerintah dan Dukungan Operasi Wilayah Kaltim Total E&P Indonesie, Leo Tobing, mengatakan, perpanjangan kontrak itu diajukan pada 2010
Apakah itu berarti, dalam perhitungan Total, deposit migas di blok tersebut masih sangat menguntungkan" "Secara ekonomi, ya
BACA JUGA: Pemprov Ngotot Minta Golden Share Inalum
Tetapi kami belum tahu apakah setelah 2017, produksinya dapat naik terus, tetap, atau malah menurun," sebutnya, Selasa (18/10).Dia mengatakan, Total sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 41 tahun di Indonesia, memiliki kecukupan teknologi, pengalaman, dan sumber daya manusia yang andal dalam industri hulu migas.
Disinggung kemungkinan Total mendapat perpanjangan kontrak, mengingat pemerintah pusat dan daerah juga tertarik mengelola blok tersebut, Total menyerahkan semuanya kepada pemerintah.
Leo juga menegaskan, sangat menghormati sikap pemerintah pusat maupun daerah dalam rencana participating interest (PI) 10 persen dalam pengelolaan Blok Mahakam
BACA JUGA: Empat Tahun, Orang Kaya di Indonesia Naik Lipat Dua
Apakah sebelum ini pernah ada kontrak Total di suatu blok yang habis kemudian tidak diperpanjang pemerintah" "Belum ada," jawab Leo.
Sebagai informasi, Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar sama-sama tertarik mengelola Blok MahakamKeduanya, bahkan sudah membentuk perusahaan daerah yang disiapkan jika mendapat hak tersebutPemprov Kaltim melalui PT Migas Mandiri Pratama (MMP) yang disuntik modal awal Rp 160 miliarSementara Pemkab Kukar, menyiapkan Rp 350 miliar kepada Perusda Tunggang Parangan.
Namun demikian, sejauh ini belum ada kejelasan apakah kontrak di blok itu dengan Total akan diakhiri atau diperpanjangPemerintah pusat dikabarkan juga tertarik mengelola Blok Mahakam melalui Pertamina
Sementara itu, Total E&P Indonesie terus berekspansi pada sumur barunya di Blok South MahakamAkhir tahun ini, rencananya dibangun pipa untuk menyalurkan gas sepanjang 56 kilometer di lepas pantai Senipah, KukarKemudian, ditambah lagi 11 kilometer pipa di daratan sehingga totalnya 67 kilometerPipa ini akan tersambung dengan jalur gas dari Senipah menuju Bontang.
"Ada banyak pemangku kepentingan sehingga perlu dikoordinasikan," terang Asisten II Sekprov Kaltim Muhammad Sa"bani, usai memimpin rapat pembangunan pipa gas tersebut, Selasa (18/10).
Sedangkan Leo Tobing mengatakan, pipa ini tidak akan crossing dengan jalan provinsi Samboja-Muara Jawa di KukarBegitu pula terhadap rencana pembangunan jalan tol, pipa ini tidak bersinggungan
"Itu disebabkan, pipa yang baru akan tersambung dengan yang lamaKami sudah koordinasikan dan tidak mengganggu jalan tol," tutupnya(fel/ha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Pajak Kerahkan 6.000 Petugas Sensus
Redaktur : Tim Redaksi