''Sebelumnya, kita sampaikan kalau Lebaran ini kualitas layanan buruk, kita tidak akan ragu-ragu menyampaikan peringatan keras dan sanksi secara terbuka,'' ujar Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel Gatot S
BACA JUGA: Realisasi Pajak 2009 Terancam
Dewabrata, Selasa (7/10)Menurut dia, ancaman sanksi itu cukup berat karena bisa berdampak negatif pada corporate image operator telekomunikasi
BACA JUGA: Minyak Masih Bisa Tertekan
Apalagi, saat ini suasana kompetisi antaroperator sangat ketatSecara umum, Gatot menilai kualitas layanan telekomunikasi cukup baik dibandingkan tahun lalu
BACA JUGA: Atasi Shortage, Tata Suplai Gas Domestik
Kondisi itu diindikasikan dari cepatnya pengiriman SMS baik secara broadcast (pengiriman SMS ke beberapa nomor sekaligus secara simultan dalam jumlah banyak) maupun point to point (pengiriman SMS dari satu nomor ke satu nomor lain dalam waktu berbeda)''Rata-rata (waktu pengiriman) kurang dari tiga menit,'' ungkapnyaIndikator lainnya, kata dia, adalah kualitas layanan voice (percakapan suara) yang cenderung baikItu terlihat dari keberhasilan panggilan ( successful call ratio ) yang cukup baik meski suasana peak season pada 1-2 Oktober laluItu dinilai lebih baik daripada beberapa minggu jelang Lebaran''Sebelumnya, banyak yang tidak yakin dan underestimate apakah Lebaran tahun ini berjalan baik, karena sebelumnya tingkat kegagalan panggil cukup tinggi,'' cetusnya
Sebelumnya, Ditjen Postel khawatir meningkatnya gagal panggil (drop call) akibat traffic panggilan terlalu tinggi, seperti terjadi pada Lebaran tahun laluTapi, hal itu tidak terjadiPenururan tarif telepon sejak 1 April 2008 dan beragam tarif promosi seluler cukup mendorong masyarakat memanfaatkan layanan percakapan secara optimal
''Tidak ada gangguan signifikan, sesuai dengan janji sejumlah operator telekomunikasi,'' tukasnya(wir/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resesi Global Dapat Dihindari
Redaktur : Tim Redaksi