jpnn.com - KENDARI - Insiden meledaknya granat saat pendidikan dasar (diksar) Gada Pratama Satuan Pengamanan (satpam) di gedung workshop UHO, Selasa (29/3) siang, menyita perhatian. Bagaimana tidak, diksar yang digelar Universitas Halu Oleo (UHO) dengan Polda Sulawesi Tenggara itu memakan korban.
Dari salah seorang peserta pelatihan bernama La Bio mengungkapkan, pada saat materi berlangsung, Brigadir Muhammad Haidir (personel Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sultra) memperlihatkan handak jenis granat.
BACA JUGA: Bom Meledak di Kendari! 4 Tewas, 9 Luka
Ketika itu, salah seorang peserta dipanggil untuk memegang granat tersebut. "Entah karena takut atau bagaimana, tiba-tiba granat itu terjatuh dari tangan peserta," ungkap La Bio, seperti dikutip dari Kendari Pos, Rabu (30/3).
Granat itu, kata dia, menggelinding di lantai. Spontan Muhammad Haidir berusaha mengambil granat itu. Saat granat berhasil diraih, dia langsung melekatkannya di badannya. Ledakan pun terjadi.
BACA JUGA: Begini Cara Meningkatkan Naluri Tempur Prajurit TNI AL
"Mungkin saat terjatuh, pelatuknya tercabut dan polisi itu berusaha menyelamatkan semua peserta dengan mengorbankan dirinya," ungkapnya.
Saat itu pula, peserta yang lain berusaha menyelamatkan diri dan berhamburan keluar dari gedung. Dua orang yang berada di dekat Brigadir Haidir tak bisa lagi menghindar. Salah seorang korban meninggal bernama Kaharuddin masih sempat lari ke luar gedung.
BACA JUGA: NGERI! Seperti Ini Data Kasus Penyalahgunaan Senjata Tajam
Namun percikan bom pada tubuh korban membuat Kaharuddin terjatuh di luar gedung. Korban masih sempat dilarikan ke rumah sakit, namun napas terakhirnya berhembus sebelum mendapatkan pertolongan medis. "Ledakannya keras sekali," ujar La Bio. (p2/egy/a/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditinggal Istri, Usai Salat Subuh Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi