Panitia penyelenggara yang juga Ketua Kadin Batam, Nada Faza Soraya, menyebutkan Rp5 miliar nilai transaksi itu terdiri dari transaksi berjalan sebesara Rp1,2 miliar dan pesanan langsung ke pengrajin sebesar Rp3,8 miliar
BACA JUGA: Telkomsel bangun Fasilitas Research and Development
"Ini angka yang cukup besar, mengingat masa pameran yang cukup singkat," kata Nada di acara penutupan Pameran Batik Indonesia, kemarin.
Selain itu, lanjut Nada, panitia penyelanggara pameran batik juga mendapatkan undangan resmi dari Kedutaan Besar Vietnam untuk menggelar pameran batik di Vietnam
Dijelaskan, meski bukan penghasil batik, masyarakat Vietnam termasuk penggemar batik
BACA JUGA: Gas dan Minyak Tanah Langka
Bahkan mereka sering mengenakan batik lengan pendek dalam aktivitas mereka sehari-hari"Sementara Brunei Darussalam membeli batik dari Indonesia
BACA JUGA: 66 Retailer Bakal Ditutup
Untuk itu, ini menjadi peluang yang baik bagi pengrajin batik Indonesia untuk memasarkan batiknya langsung ke Vietnam," kata Nada.Ketua Dewan Kerajinan Daerah Kota Batam, Mariana Ahmad Dahlan, mengaku akan terus memfasilitasi para pengrajin batik dalam mempromosikan produknya di BatamApalagi sejak Batam ditetapkan menjadi pusat promosi batik Indonesia untuk ASEAN.
Menurut Mariana, Batam memiliki sejumlah kelebihanAntara lain, dari segi geografis Batam berdekatan dengan sejumlah negara tetanggaSehingga akses promosi ke luar negeri akan lebih mudah.
"Kunjungan wisatawan ke Batam juga terus tumbuh dinamisIni sangat baik untuk kegiatan pameran seperti sekarang ini," kata Mariana.
Selain itu, sebagai kota industri memiliki pertumbuhan ekonomi yang dinamisSehingga kegiatan ekonomi di Batam dipastikan akan lebih menjanjikan dibandingkan dengan daerah lain.(par)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Kantongi Sertifikat Rating Tertinggi
Redaktur : Tim Redaksi