Transaksi BEI Masih Sepi

Rabu, 19 Januari 2011 – 04:04 WIB

JAKARTA - Fluktuasi pasar memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatileMinimnya sentimen positif baik internal dan eksternal memperparah ketidakpastian dengan sepinya transaksi

BACA JUGA: Direksi Merpati Dicecar Karena Pilih Pesawat China

Kondisi itu menggiring pelaku pasar untuk selektif dan sangat berhati-hati untuk memasuki gelanggang pasar


"Ketidakpastian masih menyelimuti investor

BACA JUGA: November, LPS Lego Saham Bank Mutiara

Mereka ragu dengan gerak indeks yang masih labil," ungkap Pardomuan Sihombing, Kepala Riset Recapital Securities, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (18/1).

Memang betul sambung Pardomuan, indeks kemarin sukses menyudahi perdagangan di zona hijau
Tetapi sebut dia, hal tersebut tidak menggaransi indeks bisa bergerak stabil

BACA JUGA: Telkomsel Dipastikan Telah Bayar Denda

Sebab, penguatan tipis yang menyambangi indeks tersebut lebih bersifat teknikal"Penguatan itu lebih disebabkan faktor teknikal dan dalam tempo singkatJadi, indeks tidak bisa diharapkan hari ini bisa melanjutkan tren positif tersebut," ucapnya

Paling banter lanjut Pardomuan, indeks hari ini bergerak datar dengan kecenderungan melemahSelain belum muncuatnya sentimen positif baik dari regional dan internal, indeks masih didera efek melonjaknya data inflasi

Indeks pun diperkirkan bergerak dikisaran 3.490 untuk support dan 3.590 resistanceSaham perkebunan macam Astra Agro Lestari (AALI), Wijaya Karya (WIKA), Bukit Asam (PTBA) dan Aneka Tambang (ANTM) laik dikoleksi"Itu sekaligus menahan indeks dari koreksi lebih dalam," jelasnya

Sementara pengamat pasar modal Supriyadi mengatakan, investor asing masih menunggu kepastian Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate)Diprediksi Bank Indonesia akan menaikkan BI rate dalam waktu dekat untuk menjaga kestabilan inflasi ke depan"Asing masih menunggu BI rate, karena diperkirakan BI rate akan naik menyusul pernyatan BI yang mencari moment tepat untuk menaikkan suku bunga," kata Supriyadi.

Selain itu, meluasnya bayang-bayang tekanan inflasi tinggi pada Januari membuat banyak investor peragu"Investor seakan tidak memperhatikan sentimen positif kenaikan peringkat Indonesia," imbuhnya

Indeks ditutup menguat tipis 12,92 poin  (0,37 persen) ke posisi 3.548,65LQ45 menguat 2,02 poin (0,33 persen) ke level 624,32Volume perdagangan mencapai 2,876 miliar dengan total nilai Rp 3,558 miliar dari 100.543 kali transaksiSaham yang menguat sebanyak 117 saham, 101 saham melemah, dan 84 saham belum bergerak harganya.

Saham-saham yang mengalami penguatan antara lain saham Bank Jabar Banten (BJBR) naik Rp 40 ke Rp 1,200, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik Rp 200 ke Rp 7.800, Indosiar Karya Media (IDKM) naik Rp 30 ke Rp 980.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 2,51 poin (0,09 persen) ke level 24.153,98, Indeks Nikkei-225 naik 16,12 poin (0,15 persen) ke level 10.518,98, dan Indeks Straits Times menguat 10,95 poin (0,34 persen) ke level 3.249,58(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honda Upayakan Jazz Tetap Teratas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler