BACA JUGA: Pertamina Tambah Empat Komisaris Baru
Pada pekan depan, kinerja bursa akan banyak ditentukan oleh publikasi data inflasi yang akan dilakukan oleh BPS pada awal pekan depan.Terdapat 103 saham yang mendaki harganya, 43 saham tergelincir, 50 saham lainnya stagnan
BACA JUGA: BI Larang Bank Terbitkan Deposito Dual Currency
Bursa kawasan kemarin ditutup mixed
BACA JUGA: Pemerintah Nyaman Kurs Rp 12 Ribu
Sementara indeks Shanghai melorot 2,44 persen dan KLCI turun 0,44 persenKetua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno mengemukakan, penguatan indeks diharapkan akan berlanjut seiring ekspektasi penurunan harga BBM pada bulan depanItu dinilai akan menekan inflasi, sehingga bisa memberikan sentimen positif bagi pergerakan bursa"Ada ekspektasi positif yang bisa membuat investor mulai berani kembali mengakumulasi saham-saham unggulan yang sudah terdiskon," tuturnya
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kemarin menjadi katalis bagi pergerakan indeks seiring akan rampungnya transaksi final antara PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dengan konsorsium Northstar PacificSaham BUMI kemarin rebound 9,78 persen menjadi Rp 1.010 per saham.
Analis BNI Securities Veronica Widianti mengatakan, harga CPO dan minyak yang menunjukkan penguatan menjadi salah satu pemicu kenaikan indeksInvestor mulai mengakumulasi lagi saham-saham di sektor perkebunan
Pekan depan, indeks menunggu data inflasi bulanan yang akan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin pekan depan"Data inflasi November diperkirakan lebih kecil dibanding bulan laluPenurunan angka inflasi dapat menjadi sentimen positif bagi pasar," tuturnya
Analis saham PT Optima Securities Ikhsan Binarto mengatakan, BUMI masih mendominasi nilai transaksi"Investor mencoba akumulasi saham tersebut menjelang deadline transaksi di grup tersebut," ujarnya.(eri/fan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenaikan UMP Turunkan Kualitas
Redaktur : Tim Redaksi