BACA JUGA: Tolak Jepang Kuasai Inalum
Angka itu katanya, bisa dikatakan meningkat 23,1 persen dari target transaksi yang semula adalah senilai USD 300 juta."Transaksi barang dalam TEI 2010 mencapai USD 224,9 juta, atau lebih tinggi dari transaksi tahun lalu sebesar USD 223 juta
Mahendra menyebutkan pula, dari catatan pihaknya, negara dengan transaksi terbesar adalah Nigeria (sebesar) 4,4 persen, diikuti Jerman 3,53 persen, Australia 3,5 persen, Korea Selatan 3,2 persen dan Spanyol 3,1 persen
BACA JUGA: Elektronik Impor Bebas Masuk
Sedangkan jenis produk dengan transaksi tertinggi diperoleh dari furnitur yaitu 28,5 persen, berikut suku cadang (sebesar) 11,6 persen, kerajinan 9 persen, serta makanan dan minuman 6,4 persen.Selain itu, tercatat jumlah buyers yang berkunjung hingga hari penutupan, Minggu (17/10), adalah 8.092 orang
BACA JUGA: Taiwan Diminta Tidak Tarik Semua Produk Mie Instan Indonesia
Secara keseluruhan, buyers tercatat berasal dari 102 negara, yang didominasi oleh buyers asal pasar non-tradisional yaitu 75 persen."Hasil TEI 2010 ini merefleksikan keberhasilan program revitalisasi yang telah kami terapkan sejak 2006 laluPeningkatan kualitas penyelenggaraan, termasuk peserta pameran dan buyers yang datang dan melakukan transaksi, menghasilkan peningkatan nilai transaksi dibanding tahun lalu," imbuh Mahendra.
Menurutnya pula, TEI 2010 merupakan tahap akhir dari revitalisasi tahap pertama yang telah dilakukan sejak tahun 2006, dengan tujuan menjadikan pameran ini sebagai pameran berkualitas dan berstandar internasional yang mendorong ekspor non-migasSementara pada revitalisasi tahap kedua (periode 2011-2015), Mahendra menerangkan bahwa TEI akan difokuskan pada penguatan manajemen pengelolaan pameran, serta peningkatan kualitas pelayanan kepada pemangku kepentingan.
"Penguatan pondasi manajemen pameran di sini, ditekankan pada penyediaan fasilitas yang memadai bagi peserta, buyers dan media, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan pameranSelain itu, TEI diharapkan akan terus melahirkan eksportir baru yang berpotensi," ujar Mahendra mengakhiri(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... APBN 2011 Dinilai Sangat Rawan Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi