Tren Kasus Covid-19 Naik di 20 Daerah, Menkominfo: Jangan Mengendorkan Prokes

Senin, 01 November 2021 – 08:26 WIB
Menkominfo Jhonny G Plate. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)  Johnny G Plate meminta seluruh masyarakat tidak lengah dan tetap mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun di wilayah masing-masing. 

Masyarakat juga diminta tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19.

BACA JUGA: Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia

“Kenaikan kasus sekecil apapun adalah bukti bahwa virus Covid-19 masih hidup di sekitar kita. Jangan sampai kita mengendorkan protokol kesehatan," kata Menkominfo Johnny melalui keterangan yang diterima JPNN.com, Senin (1/11).

Dia mewanti-wanti setiap kelengahan dapat memicu kembali terjadinya proses transmisi dan lonjakan kasus.

BACA JUGA: Di KTT G20, Para Pemimpin Menyepakati Target Vaksinasi Global oleh WHO

Menurutnya, kondisi kasus Covid-19 Indonesia yang terkendali bukan alasan untuk menanggalkan disiplin prokes. 

Saat ini, angka kasus aktif secara nasional berada di titik rendah (sekitar 12.400 kasus aktif per 28 Oktober 2021) dan telah menurun selama 15 minggu.

BACA JUGA: Lomba Mural, Irjen Dedi Berharap Kesadaran Masyarakat untuk Vaksinasi Meningkat

“Angka kasus yang rendah ini perlu kita pertahankan agar tidak kembali meningkat,” tegasnya.

Ajakan untuk tetap disiplin menerapkan prokes digaungkan karena berdasarkan rilis data Kementerian Kesehatan per 28 Oktober 2021, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di 20 kabupaten atau kota selama tujuh pekan terakhir. 

Kenaikan terjadi di beberapa lokasi, seperti Kabupaten Nagan Raya (Aceh), Kepulauan Meranti (Riau), Jakarta Timur (DKI Jakarta), Kota Depok dan Kota Bekasi (Jabar), serta Kota Surakarta (Jateng).

“Kenaikan kasus Covid-19 di daerah-daerah harus jadi perhatian bersama karena ini sudah memasuki fase jelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru),” tutur Menteri Johnny.

Belajar dari pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat saat libur panjang cenderung meningkat dan berdampak pada lonjakan kasus.

Menkominfo Johnny menekankan peningkatan mobilitas seharusnya dibarengi dengan pengetatan ketaatan prokes dari tiap individu untuk menekan risiko penularan. 

Seluruh pimpinan daerah juga diharapkan bergerak lebih aktif, memantau setiap parameter penanganan pandemi secara berkala, agar bisa mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus. 

Parameter yang dimaksud seperti jumlah kasus aktif, positivity rate, dan bed occupancy ratio (BOR).

Tak hanya itu, pemangku kebijakan di daerah serta seluruh elemen juga harus memperkuat cakupan vaksinasi, menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment), dan penggunaan PeduliLindungi di berbagai tempat umum yang menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat. Seperti mal, kafe, pasar, dan tempat wisata. 

Menkominfo Johnny kembali menekankan prokes, vaksinasi, 3T, dan implementasi teknologi informasi tetap menjadi langkah intervensi penting sebagai antisipasi menekan risiko penularan Covid-19. 

"Pemerintah juga akan terus mengevaluasi penerapan PPKM sebagai instrumen pengendalian Covid-19 di tiap daerah dan kami mengharapkan peran aktif masyarakat untuk mendukung kebijakan tersebut,” pungkas Johnny. (mrk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... 819.600 Vaksin Moderna Merapat, Ternyata dari Negara Ini


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler