jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Kabupaten Cilacap, Tri Dianto mengaku ditanya penyidik KPK mengenai Kongres PD di Bandung pada tahun 2010 lalu. Terkait Kongres PD, Tri disodori pertanyaan tentang pembagian uang.
"Oh iya ditanya banyak (soal kongres). Ditanya perihal bagi-bagi duit," kata Tri usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Kamis (31/10). Ia diperiksa selama kurang lebih 10 jam sebagai saksi untuk Anas Urbaningrum.
BACA JUGA: PGRI Nilai Kebijakan Pemerintah terhadap Honorer Tidak Jelas
Namun, Tri mengaku tidak mengetahui pembagian uang dalam kongres partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. "Kalau saya tidak pernah tahu urusan seperti itu, saya jamin bersih 1000-2000 persen tidak ada itu kongres bagi-bagi duit," ujarnya.
Namun, Tri menjelaskan, kalau ada pembagian duit untuk transport adalah suatu hal yang biasa. "Kalau ada mungkin transport Rp 1 juta-2 juta itu wajar," katanya.
BACA JUGA: Akbar Tandjung: Hanya Demokrat yang Lakukan Pendidikan Politik
Dalam kesempatan itu Tri justru membeber elit PD yang biasa bermain proyek bersama M Nazaruddin. Tri mengaku sudah menjelaskan ke penyidik tentang nama-nama elit PD yang biasa main proyek APBN bersama Nazaruddin.
"SB juga ada, CA juga sudah ada, IB juga ada, semuanya sudah ada," sebutnya.
BACA JUGA: Anis Akui PKS Tergerogoti Kasus Luthfi
Namun demikian, ia enggan untuk mengungkap inisial itu. Ketika dikonfirmasi apakah SB yang dimaksudnya adalah Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana, Tri enggan mengungkapkannya.
"Kamu sendiri sudah tahu SB itu siapa. Saya kira sudah jelas," kata loyalis Anas itu.
Bagaimana dengan kasus Hambalang? "Kalau Hambalang terus terang saya enggak tahu. Sudah 10 jam saya ngantuk, capek," kata Tri.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tri Dianto Dicecar Perihal Perkenalan Dengan Nazar dan Anas
Redaktur : Tim Redaksi