BACA JUGA: KPK Jalin Kerjasama dengan World Bank
Aset itu sudah dalam bentuk uang yang ditarik dari Conoco Philips, Total, serta beberapa kontraktor asing yang tersebar di seluruh Indonesia."Target berikutnya (adalah) mengembalikan aset-aset negara, rumah-rumah dinas, termasuk aset Indonesia yang dipegang asing
BACA JUGA: Putusan MA Ancam Demokrasi
Aset ini sejak dulu tidak ketahuanBACA JUGA: Tidak Etis Parpol Koalisi Dikte SBY
Tapi kalau dibiarkan terus, aset-aset ini lama-lama bisa hilang beneran," beber Haryono Umar.Haryono mengatakan, beberapa aset sudah berhasil diselamatkan, yang angkanya mencapai Rp 554 miliar dari Rp 225 triliunNamun, itu artinya masih triliunan rupiah belum kembali"Itu yang berhasil kita selamatkan dari BUMN dan pemerintahContohnya seperti aset rumah dinas Departemen Agama, Departemen Kesehatan, PU, Bulog, PT Kereta Api, Deplu, Depkumham, serta Dirjen Pajak(Sementara) masih banyak yang ngantri, termasuk di perguruan tinggi seperti Unibraw, Unair, Unila, UI, UIN, USU, atau UnsriKasus seperti ini terjadi di hampir seluruh tempat," tuturnya.
Menjawab pertanyaan kenapa korupsi subur di Indonesia, Haryono menyebutkan bahwa sebenarnya ada tiga unsur paling dominan"(Yaitu) mereka ada niat untuk korupsi, ada kesempatan, serta ada sistem yang tidak bagusContoh, kasus korupsi di Bank Indonesia (BI)Setelah dilakukan penindakan (penangkapan), terungkap ada peraturan yang membolehkan pejabatnya menerima gratifikasi, membolehkan ajak istri ke luar negeri saat tugas negara, memberlakukan upah pungutKita contohkan, Pemda DKI misalnya, itu dibolehkan memungut sebesar 5 persen," paparnya pula.
Haryono menegaskan, fokus KPK ke depan adalah meningkatkan pelayanan publikDijelaskannya, contoh yang sudah dilakukan antara lain adalah di Bandung, DKI, Makassar dan Kalteng, serta dalam waktu dekat di Palembang"Kita harapkan, pejabat daerah itu pro-aktif melaporkan LHKPN atau melakukan pencegahan korupsi bersama KPKToh, (meski) mereka tak mau bersama, kami tetap akan mendatangi daerah-daerah dalam upaya pencegahan, selain bersama-sama dengan penindakan," tukasnya(gus/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14.000 Tahanan Rawan HIV/AIDS
Redaktur : Tim Redaksi