Tuding SBY Lecehkan Ratu Beatrix

Rabu, 06 Oktober 2010 – 09:29 WIB
Ratu Beatrix
DEN HAAG - Koran Belanda De Telegraaf menyesalkan keputusan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membatalkan secara mendadak kunjungan kenegaraan ke Belanda, Selasa (5/10) kemarin.Koran yang berpusat di kota Amsterdam itu menilai ketakutan Presiden SBY terhadap keputusan pengadilan atas tuntutan RMS terlalu berlebihan, karena sebagai kepala negara Presiden SBY memiliki kekebalan mutlak dari penuntutan, selain sebelumnya pemerintah Belanda juga sudah  memberikan jaminan kepada Presiden.

Pengacara Negara Wemmeke Wisman menegaskan kekebalan mutlak atas penuntutan sudah melekat pada Presiden SBY selama persidangan gugatan RMS itu berlangsung di pengadilan Den HaagKekebalan serupa juga pernah dinikmati oleh Presiden Amerika Serikat George Bush pada tahun 2005

BACA JUGA: Putra Mahkota Korut Muncul Lagi

Ketika itu, pada saat Bush berkunjung ke Belanda, Presiden Bush juga sedang diperkarakan di pengadilan Den Haag
Namun, atas jaminan dari pemerintah Belanda dan hak imunitas mutlak yang diberikan, Bush bisa melenggang bebas di negeri Kincir Angin itu.

Wemmeke mengatakan,  pihaknya telah berupaya agar pengadilan Den Haag segera memutuskan perkara ini kemarin

BACA JUGA: SBY Batal ke Belanda, RMS Kecewa

Dengan alasan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlalu lama menunda kunjungan kenegaraannya ke Belanda
Namun, hakim menolak permohonan pengacara negara Wemmeke, dengan memberikan jawaban bahwa Indonesia tidak bisa menyandera sistem peradilan Belanda.Ini terkait dengan pernyataan sebelumnya bahwa Susilo Bambang Yudhoyono akan datang sesegera mungkin kalau pengadilan telah menolak permohonan Republik Maluku Selatan di Belanda.

Kekecewaan Koran De Telegraaf juga dituangkan dalam editorialnya

BACA JUGA: Tuntut Tapol RMS Dibebaskan

Koran berbasis Partai kanan ini balik menuding, pembatalan kunjungan kenegaraan SBY secara mendadak sebagai bentuk pelecehan terhadap Ratu BeatrixKarena, tulis Telegraaf, kunjungan kenegaraan Presiden SBY ke Belanda atas undangan resmi pemerintah, Perdana Menteri  Belanda Jan Peter Balkenende dan Ratu Beatrix

Menurut rencana, Presiden SBY akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Belanda pada 6 hingga 8 Oktober 2010Alhasil, Telegraaf menilai akibat pembatalan mendadak ini hubungan Amsterdam - Jakarta terancam menuju ke titik nadir.

Selain media, kalangan politisi Belanda juga menyesalkan pembatalan iniJurubicara Partai Konservatif Christen Unie  Joel Vordewind mengatakan partainya akan meminta penjelasan Menteri Luar Negeri Belanda Martin Verhagen seputar pembatalan mendadak kunjungan kenegaraan Presiden SBY ini."Kami akan meminta klarifikasi apakah pembatalan mendadak ini melibatkan Kemenlu serta Perdana Menteri Jan Peter Balkenende," kata Vordewind.

Partai yang dinahkodai Andre Rouvoet itu juga akan mempertanyakan sikap pemerintah Belanda atas pembatalan mendadak itu"Sebenarnya, kami sangat kecewa atas pembatalan kunjungan Presiden YudhoyonoKarena kami sudah mengagendakan  untuk  berdiskusi dengan Presiden Yudhoyono seputar isu - isu pelanggaran HAM, termasuk isu-isu HAM di Papua dan Maluku," ujarnya.(aj/tel/rnl/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Prancis Bekuk Penyebar Teror Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler