Tuduhan yang semula akan dikenakan terhadap Harun Causevic, seorang remaja Melbourne, Australia, yaitu bermaksud melakukan serangan terorisme di hari Anzac kini dibatalkan.

Causevic (18 tahun) sudah ditahan sejak bulan April lalu karena dituduh menjadi bagian dari komplotan yang bermaksud menabrak seorang polisi, memenggal kepalanya dan kemudian merampas senjata dan melakukan penyerangan di peringatan Hari Anzac di Melbourne 25 April lalu.

BACA JUGA: Foto Kuliner Blogger Australia dan Kenangan yang Menyertainya

Pengacara Causevic, Rob Stary mengatakan pihak penuntut memutuskan akan membatalkan tuduhan soal terorisme dalam sidang hari Selasa (25/8/2015), namun tuduhan kepemilikan senjata tetap akan dikenakan.

Stary mengatakan dengan tuduhan itu, kliennya berhak mendapat pembebasan dengan jaminan kecuali pihak penuntut bisa menjelaskan mengapa dia tidak boleh dibebaskan.

BACA JUGA: Kisah Anjing Labrador Selamatkan Nyawa Pemiliknya yang Tunanetra


Sketsa wajah Harun Causevic, yang sudah ditahan sejak bulan April lalu.(ABC News)

 

BACA JUGA: Hugh Jackman Kembali Tampil di Australia Lewat Tur Broadway 5 Kota

Pihak penuntut dalam keterangannya kepada Magistrat Jelena Poppvic mengatakan bahwa terorisme dibatalkan.

Stary dalam jawabannya mengatakan Causevic mengaku bersalah atas tiga tuduhan kepemilikan senjata, termasuk kepemilikan senjata mesin AK-47 yang ditemukan polisi dibawah tempat tidurnya.

Hukuman maksimal bagi kepemilikan senjata tidak sah ini adalah dua tahun penjara.

Causevic merupakan warga asal negara bagian Victoria pertama yang ditahan berdasarkan peraturan yang amat rahasia, Perintah Penahanan Preventif (PDO).

Dokumen yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung bulan Juli lalu menjelaskan mengapa Polisi Victoria menggunakan aturan PDO untuk menahan Causevic, karena kedekatannya dengan tertuduh terorisme lainnya, Sevdet Besim  dan Numan Haider.

Haider ditembak mati  setelah menyerang polisi menggunakan pisau di tahun 2014.

Besim masih ditahan setelah dikenai tuduhan berkomplot untuk melakukan serangan teroris dan tetap ditahan.

Seorang remaja lainnya, Mehran Azami, tidak dikenai tuduhan terorisme, namun juga ditahan dengan tuduhan mengimpor senjata dari China.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikan Langka Serupa Belut Kembali Muncul di Australia Selatan

Berita Terkait