Tuntut Jadi Kampus Negeri

Selasa, 27 Juli 2010 – 09:29 WIB

LANGSA - Upaya untuk menjadikan Universitas Samudera (Unsam) Langsa menjadi universitas negeri, terus dilakukan mahasiswaTerlebih, jalan menuju penegerian kampus swasta itu tinggal selangkah lagi, yakni pembebasan lahan dari PTPN I.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsam Langsa, Diky Vernando kepada Rakyat Aceh (grup JPNN) menyatakan, ribuan mahasiswa Unsam serius untuk mendesak pemerintah segera mengubah status kampus tersebut.

"Tuntutan ini muncul karena selama ini kinerja dari pihak panitia penegerian Unsam, rektorat dan pemko Langsa untuk proses penegerian Unsam terlalu lamban

BACA JUGA: Kemendiknas Buka SMK Kecil

Padahal proses penegerian Unsam telah dilakukan bersama-sama saat STAIN Zawiyah Cot Kala juga mengajukan penegerian ke pusat, namun hingga sekarang Unsam tidak pernah Negeri sementara STAIN sudah menikmati kenegeriannya selama tiga tahun,” sebut Diky Vernando.

Dicky mengaku melihat indikasi ada oknum tertentu yang dengan sengaja memperlambat atau menghambat proses penegerian Unsam
“Indikasi ini dapat kita nilai dari responsive para panitia penegerian atau pihak rektorat, Pemko dan pihak lainnya yang lamban dalam penanganan pembebasan lahan PTPN-I untuk pembangunan kampus yang menjadi salah satu syarat akhir dalam proses penegerian Unsam,” tegas Diky lagi.

Menurutnya,  saat ini padahal proses penegerian Unsam tinggal selangkah lagi, dimana untuk tahap akhir dalam proses penegerian Unsam harus memiliki dokumen sertifikat perluasan lahan sebagai syarat utama

BACA JUGA: Tak Mungkin Guru Swasta Diangkat Jadi PNS

Untuk syarat ini padahal Pemerintah Aceh sudah memberikan kesediaan membantu dana pembebasan lahan seluas 50 Ha melalui Pemko Langsa.

"Sayangnya, pembebasan lahan sekitar kampus Unsam Merandeh yang merupakan lahan PTPN-I Langsa sejauh ini belum juga mampu diselesaikan," ujarnya
Dia katakan, ganjalan ini dikarenakan belum ada kesepakatan antara kedua pihak yaitu panitia dan Pemko Langsa dengan pihak PTPN-I Langsa.

Mahsiswa, lanjut Dicky, mendesak agar Pemko Langsa dan PTPN I secepatnya membereskan masalah pembebasan lahan yang dibutuhkan itu

BACA JUGA: Larang Siswi Berjilbab, Kepsek Dipolisikan

"Kami mndesak agar diselesaikan sebelum batas waktu yang diberikan Direktorat Pendidikan Tinggi Jakarta," ujarnya(dai/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 68 Ribu Anak di NAD Terpaksa Putus Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler