Tuntut Pemakzulan Jokowi, Ratusan Mahasiswa Bergerak dari Tugu Reformasi ke Harmoni

Rabu, 07 Februari 2024 – 20:17 WIB
Massa aksi untuk rasa penolakan kecurangan pemilu yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus bergerak dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti, Jakarta Barat menuju Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024). ANTARA/Risky Syukur

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta menggelar aksi demonstrasi menolak kecurangan pemilihan umum (pemilu), pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan sejumlah isu lainnya, Rabu (7/2).

Mahasiswa peserta aksi bergerak dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti, Jakarta Barat menuju Harmoni, Jakarta Pusat yang tak jauh dari Istana Merdeka.

BACA JUGA: Tolak Politisasi Kampus, Aliansi BEM Se-Jakarta Raya Keluarkan 5 Poin Pernyataan Sikap

"Kita bergerak menuju Harmoni dengan berjalan kaki," kata Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Lamdahur Pamungkas dalam orasinya di Tugu Reformasi, depan Universitas Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Dalam pamflet yang tersebar, ada sejumlah isu yang disuarakan dalam aksi tersebut, yakni soal kecurangan pemilu, korupsi, kolusi dan nepotisme.

BACA JUGA: Rektor & Profesor Turun Gunung Sentil Jokowi, Tamsil Dorong Gerakan Mahasiswa Masif Lagi

Kemudian, soal agraria, monopoli sumber daya alam, lingkungan, biaya pendidikan dan kesehatan yang mahal, kebebasan sipil, keadilan ekonomi dan gender, kekerasan aparat dan produk hukum bermasalah.

Menurut Lamdahur, aksi tersebut diikuti oleh mahasiswa dari beberapa kampus, di antaranya Universitas Trisakti, Universitas Trilogi, Universitas Bung Karno, Universitas Gajah Mada, dan elemen masyarakat lainnya.

BACA JUGA: Giliran Pak Muhadjir Tepis Isu Mundur dari Kabinet Jokowi

"Untuk secara kampus banyak dari teman-teman Jakarta. Mungkin salah satunya Trisakti, teman-teman Trilogi, teman-teman UPM, teman-teman UNJ, juga bakal ada teman-teman dari UGM, UBK ada banyak NGO juga," tutur Lamdahur.

Demonstrasi tersebut berisi empat tuntutan yang salah satunya berupa usulan pemakzulan Jokowi.

Lamdahur menyebut tuntutan pemakzulan itu salah satunya lantaran Presiden Jokowi dinilai mengintervensi proses politik pemilihan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

"Dia (Presiden Jokowi) mengintervensi politik dengan mendukung salah satu paslon secara implisit. Ini merugikan masyarakat banyak. Juga pencorengan konstitusi. Trisakti sendiri kecewa," tuturnya.

Lamdahur mengatakan bahwa massa aksi demonstrasi tersebut berjumlah sekitar 700 orang.

"Total 700 orang, 700 peserta," ujar dia di sela-sela unjuk rasa.

Adapun aksi tersebut itu sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Letjen S. Parman, tetapi berangsur kembali lancar seiring bergeraknya massa ke kawasan Jakarta Pusat.(ant/jpnn.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Rektor Diminta Bikin Testimoni Positif Jokowi, Anies Merespons Keras


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler