BALIKPAPAN--Modus kejahatan dengan membobol uang nasabah lewat kartu Automatic Teller Machine (ATM) juga terjadi di PontianakMutijah warga Karang Jati dalam RT 21, Balikpapan Tengah, melapor ke pihak kepolisian Polsekta Balikpapan Utara, kemarin
BACA JUGA: Di Sidang Kenakan Tabung Oksigen
Saldo Rp 3,5 Juta di Bank BNI cabang Klandasan miliknya kini hanya tersisa Rp 30 ribuKapolsekta Balikpapan Utara AKP Sukarman mengatakan bahwa laporan dari korban merupakan laporan pertama dengan kasus bobol saldo ATM
BACA JUGA: Warga Timor Leste Jadi PNS di NTT
Untuk itu pihaknya kini langsung melakukan penyelidikan apakah ada keterkaitan dengan kasus bobol ATM di Denpasar, Bali yang mengakibatkan nasabah rugi Rp 5 miliar lebihBACA JUGA: Warga AS Korban Penembakan di Freeport
Mengenai apakah ini ada keterkaitan belum dapat kami pastikan sebab masih kita selidiki,” ujar Sukarman.Diceritakan Mutijah, uang miliknya di BNI dikuras dalam lima kali transaksi sejak bulan November hingga Desember. Isi tabungannya dikuras tanpa adanya transaksi sebenarnya sudah sejak 4 Januari lalu ia ketahuiSaat itu ia yang tengah berada di Madiun bermaksud ingin membeli keperluan untuk oleh-oleh kembali ke Balikpapan
"Saat tengah berada di salah satu ATM Bank BNI Madiun, saya kaget lantaran uang saya tiba-tiba hanya tersisa Rp 30 ribuSaya sudah tahu sejak lama mas, waktu itu saya belum lapor karena kesibukan di rumah,” kata MutijahDia tegaskan, selama ini ia sama sekali tak pernah melakukan proses transaksiTerlebih tak satu pun orang lain termasuk keluarganya yang mengetahui kode PIN ATM miliknya
Cerita Mutijah dibenarkan Jamhuri, suaminyaDikatakan, selama melakukan transaksi istrinya tak pernah mengambil jumlah uang di bawah Rp 500 ribu"Nah, dari bukti transaksi didapati sebanyak beberapa transaksi tertulis jumlah uang penarikan senilai ratusan ribuPadahal ndak pernah istri saya ambil uang di bawah lima ratus ribu, tapi kok di bukti transaksi nya ada jumlah seperti itu,” tambah Jamhuri(bm-8/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Transmigran di Pelalawan Tunggu Pembagian Tanah
Redaktur : Soetomo Samsu