Uji Kompetensi sampai Perhimpunan Jurnalis

Jumat, 23 Desember 2011 – 00:49 WIB

jpnn.com - PROBLEM internal kewartawanan mendapat porsi yang dominan di pertemuan Forum Pemred Jawa Pos Group, akhir tahun 2011 di Novotel ituDari mencari ide-ide penting sebagai bahan repotase di tahun 2012, juga berbincang soal lembaga kewartawanan, dan uji kompetensi.

Tidak gampang mencari wartawan yang ulet, militan, tahan banting, punya banyak stok ide, kreatif, sesuai dengan kebutuhan media modern saat ini

BACA JUGA: Ada Udang di Balik Green PON XVIII 2012

Umumnya, wartawan yang melamar itu ingin bekerja tertib, jam 09.00 masuk kerja, jam 17.00 pulang
Itulah yang terjadi dengan rata-rata lulusan sarjana saat ini, lebih suka bekerja dengan batasan jam dan wilayah edar yang sempit.

Itu tidak salah

BACA JUGA: Victor R Hartono Blak-blakan Soal Bulu Tangkis

Hanya, untuk calon wartawan, pola ideal hidup seperti ini yang susah menyesuaikan
Model-model ”anak mami” hampir pasti tidak bisa bersaing di dunia jurnalistik yang makin ketat di lapangan

BACA JUGA: BBM Naik! Serupa tapi Tak Sama

Ini adalah tantangan tersendiri bagi industri mediaKarena itu, Forum Pemred pun menghadirkan Direktur eksekutif Lembaga Pers DrSutomo (LPD) Priyambodo RH, untuk memaparkan pentingnya memotret kemampuan seorang jurnalis melalui uji kompetensi.

:TERKAIT Wartawan yang sudah ada harus diuji lagi, siapa tahu mereka tidak cocok menjadi wartawan atau fotografer? Siapa tahu cocoknya jadi public relations? Atau malah marketing? Atau lebih pas masuk ke divisi kreatif? Karena itu, tahun 2012, Jawa Pos Group pun akan mewajibkan seluruh wartawan untuk diuji kompetensiForum Pemred menyadari bahwa upaya pendidikan dan peningkatan profesionalisme wartawan tidak boleh berhentiKarena itu, pembinaan akan terus dilakukan terhadap para wartawan.

Ke depan, program peningkatan kompetensi wartawan akan menjadi suatu hal yang vitalApalagi sudah menjadi keputusan Dewan Pers yang disahkan 2 Februari 2010 laluKarena mulai tahun 2012, setiap wartawan harus memiliki kompetensi agar kelak bisa melakukan peliputan yang cukup luas“""Ke depan, narasumber juga memiliki hak untuk menolak wartawan yang belum kompetenMakanya uji kompetensi wartawan ini sangat penting,"" kata Priyambodo.

Dia menjelaskan, kemerdekaan Pers adalah milik rakyat sehingga harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan itu bisa dicapai kalau wartawannya profesionalDewan Pers mematok hingga tahun 2013 semua wartawan di seluruh Indonesia sudah bersertifikatPriyambodo memaparkan, UKW ini sangat penting karena merupakan pengimplementasian atas kekhawatiran maraknya wartawan yang tidak terukur kompetansinya.

Bahkan banyak diantaran oknum wartawan justru membuat sakit kepala para pejabat “2013 mendatang pejabat sudah bisa mengenali wartawan dan media yang profesionalSemuanya akan mendapatkan logo dari Dewan Pers,” imbuhnyaBagi JPNN, sebenarnya UKW sudah berjalan sejak setahun silamHanya penyebarannya memang belum merataUntuk itulah, JPNN menggandeng LPDS, salah satu lembaga yang diberikan mandat untuk melakukan UKW oleh Dewan Pers“Wartawan itu bukan profesi sembarangan.

Karena itu, kami memberikan perhatian yang serius untuk pelatihan wartawan, hingga mendapatkan sertifikasi,” kata Direktur utama JPNN Rida K Liamsi Jika Dewan Pers mematok sertifikasi wartawan hingga 2013, Rida mematok semua wartawan JPNN akan tuntas sertifikasinya sebelum akhir tahun 2012“Januari tahun depan, semua Pemred di JPNN sudah harus bersertifikasiBagi yang tidak lolos UKW, tidak bisa menjadi Pemimpin Redaksi,” tegasnyaDi forum yang diikuti oleh perwakilan dari 200 media group Jawa Pos dari ujung Aceh sampai Papua itu juga dirancang sebuah perhimpunan jurnalis baru.

Anggota dan pengurusnya, 100 persen hanya buat group Jawa Pos dan anak cucunyaDari Kelompok Sumatera Bagian Utara, Sumatera Bagian Selatan, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi Bagian Utara, Sulawesi Bagian Selatan, Nusa Tenggara, sampai Papua ”Hanya wartawan group JP yang berprestasi dan minimal sudah bekerja jurnalistik selama minimal 5 tahun yang bisa menjadi anggotanyaItupun harus disetujui oleh Dewan Pengawas,” papar Rida K Liamsi Sementara Dewan Pengawas itu, terdiri dari beberapa pihak.

Ketuanya, Dahlan Iskan, Chairman Jawa Pos GroupAnggota, Dirut PT Jawa Pos, Dirut PT Jawa Pos Koran, Dirut PT JPNN, dan Dirut PT JPMCSedangkan bentuk organisasi, susunan pengurus, bidang-bidang, aktivitas dan misi-visinya bulan Januari 2012 baru akan di launching”Dan, syarat yang tidak bisa ditawar adalah, harus lulus uji kompetensi.

Semua anggota Forum Pemred JPG akan menjadi peserta pertama dari perhimpunan jurnalis ini,” kata Chairman Riau Pos Group ini Lalu apa tujuannya? Sederhana, perhimpunan ini menjadi tempat berkumpul dan sharing wartawan-wartawan JP Group yang berprestasiTempat bagi pembinaan pendidikan profesionalisme wartawan ”Juga untuk kaderisasi buat masa depan industri media,” jelas dia(don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menata Batubara agar Tetap Membara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler