Ultah Ke-62, HMI Gelar Orasi 62 Jam Nonstop

Rabu, 11 Februari 2009 – 09:18 WIB
JAKARTA- Ulang tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kali ini lain dari biasanyaKemarin (10/2) mereka menggelar orasi 62 jam nonstop di Kantor PB HMI Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat

BACA JUGA: Golkar, Partai Paling Diincar untuk Koalisi


 
Orasi selama 62 jam itu dilakukan karena bertepatan dengan ulang tahun ke-62 yang jatuh pada 5 Februari lalu
Tokoh-tokoh lulusan organisasi mahasiswa tertua tersebut ikut berpidato

BACA JUGA: Pengamanan Pencetakan Suara Diperketat

Terlihat Akbar Tandjung yang pernah menjadi ketua umum, Fuad Bawazier  yang kini menjadi ketua Presidium KAHMI, dan Menpora Adhyaksa Dault

 
Saat mendapatkan kesempatan berbicara, Fuad mengkritik banyaknya partai politik (parpol) peserta Pemilu 2009

BACA JUGA: JK Siapkan Surat Edaran Untuk Jaring Capres

Fenomena itu dianggap tidak mencerminkan ekspresi demokrasi yang baik, melainkan cenderung menghidupkan lagi semangat perpecahan yang berkembang sebelum era kemerdekaan.
 
"Pemilu nanti, partai warga Nahdlatul Ulama (NU) terpecahMarhaen juga jadi banyak sehingga partai anak-anak Bung Karno saja sudah berbeda-bedaBegitu pula kelompok Masyumi, sekarang partainya tidak satu lagi," ujar mantan fungsionaris PAN yang kini menjadi pengurus Partai Hanura tersebut.
 
Yang memperoleh kesempatan bicara pertama adalah Akbar, tepatnya pukul 11.00Berbicara di panggung sekitar 45 menit, dia cenderung mengulas tujuan parpol dan bagaimana membangun politik beretika.
 
Mendapatkan kesempatan ketiga untuk berorasi, Adhyaksa menyebut reformasi harus membawa Indonesia mencapai demokrasi jati diriYaitu, demokrasi yang mengakar pada budaya dan nilai-nilai religius"Makanya, harus dikembangkan nasionalisme religius," cetusnya.
 
Dia mengingatkan akan pentingnya menghargai berbagai pencapaian positif para presiden yang pernah memimpin Indonesia"Yang baik dari Soekarno kita ambil, begitu juga SoehartoTapi, budaya korupsi di era Orba ditinggalkan," terangnya.
 
Sebagai alumnus HMI, Adhyaksa meminta organisasi mahasiwa tertua di Indonesia itu dikelola dengan lebih profesional agar mampu membangun network yang kuat"Saya heran, HMI yang punya begitu banyak alumnus masih dikelola secara tradisional," candanya.
 
Lebih lanjut, Adhyaksa menyebut, meskipun secara institusi HMI bersifat independen, alumninya tersebar hampir di semua parpolKepentingan politik yang dibawa pun beraneka"Yang penting, silaturahmi antaralumnus tidak terputusSiapa pun yang nanti terpilih di pilpres harus bisa menang atau kalah dengan baik," tegasnya lantas tersenyum.
 
Ketua Umum PB HMI Arip Mustopha mengatakan bahwa orasi para tokoh itu akan dibukukanDalam hitungan panitia, imbuh dia, diperkirakan ada 124 orator untuk memenuhi target 62 jam"Ada notaris yang mengawasiInsya Allah, ini masuk catatan rekor MuriKami sudah berkoordinasi," ungkapnya.
 
Menurut Arip, orasi kebangsaan nonstop selama 62 jam tersebut tidak sekadar ingin membuat kegiatan yang aneh-aneh"Bagi kami, ini salah satu cara mengekspresikan keprihatinan atas kehidupan berbangsa dan bernegara yang tak kunjung mencapai masyarakat adil makmur," ucap dia.
 
Dengan nada bercanda, Arip mengingatkan rekan-rekannya agar tetap menjaga area orasi agar tidak sepi dari audience"Nanti, orang tidak mau orasi kalau di depannya tidak ada siapa-siapa," katanya lantas tertawa lepas(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Jatim Bisa Dipidanakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler