UN Ditiadakan, Pengamat Ragukan Kemampuan Guru Menilai‎ Siswa

Jumat, 25 November 2016 – 00:42 WIB
Siswa mengerjakan soal UN. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--‎Praktisi pendidikan abad 21 Indra Charismiadji mewanti-wanti pemerintah mengenai dampak kebijakan moratorium ujian nasional (UN).

Meski setuju bila UN dihentikan atau bahkan dihapuskan, tapi masih ada ganjalan di hati Indra yaitu soal kemampuan guru-guru.

BACA JUGA: Moratorium UN Disesuaikan dengan Peralihan SMA/SMK

"Moratorium UN boleh-boleh saja, tapi jangan sampai pengembangan pendidikan di Indonesia terhenti. Di sini guru yang jadi ujung tombaknya," kata Indra saat dihubungi, Kamis (24/11).

Diakuinya hal ini memang berat‎, karena dari hasil uji kompetensi guru (UKG), nilainya jeblok.

BACA JUGA: 70 Persen Hasil UN di Bawah Standar Nasional, Ini Kata Pak Menteri

Bila UKG rendah, bagaimana para guru ini bisa menilai siswanya kalau mereka sendiri tidak menguasai materi.

‎"Kalau UN dimoratorium, kontrol kualitas guru harus lebih ketat. Selain itu program peningkatan kualitas pendidikan (siswa dan guru) harus ditambah, kalau tidak pasti akan menurun," ujarnya.

BACA JUGA: Mendikbud Moratoriumkan Ujian Nasional

Dia menyarankan pemerintah membuat program-program pendidikan baru sesuai dengan perkembangan zaman.‎ Dengan dihapuskannya UN, otomatis programnya berkurang.

Bila tidak ada program-program baru yang produktif atau sekadar copy paste, kualitas pendidikan di Indonesia bakal turun. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 26 Sekolah Tunggak Tagihan Listrik, Ahok: Harusnya Kepala Sekolah Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler