jpnn.com, JAKARTA - Ujian nasional (unas) untuk jenjang SMA sederajat sudah berakhir kemarin (14/4).
Ujian tahunan itu ditutup dengan mata pelajaran pilihan siswa.
BACA JUGA: Hamdalah, UNBK di Luar Negeri Berjalan Lancar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim pelaksanaan Unas 2017 berjalan lancar.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Daryanto menuturkan, secara statistik jumlah pengaduan masalah Unas 2017 lebih sedikit dibanding tahun lalu.
BACA JUGA: 2 Pemain TC Timnas U-19 Ikut UN, Semoga Lulus Yaâ¦
’’Laporan hambatan tetap ada saja. Tetapi jumlahnya tidak signifikan,’’ katanya di Jakarta kemarin.
Khusus untuk hari terakhir kemarin, Daryanto mengatakan tidak sampai 10 pengaduan.
BACA JUGA: Penjelasan Kadisdik soal Kematian Amel Dinilai Aneh
Dia menjelaskan pengaduan yang masuk di hari terakhir itu umumnya terkait kendala teknis.
Seperti pemadaman listrik saat ujian berlangsung serta konseksi atau sambungan internet. Beberapa laporan lainnya terkait dugaan kebocoran soal dan peredaran kunci jawaban.
Setelah ujian utama selesai, kini Kemendikbud berfokus menyiapkan pelaksanaan ujian susulan untuk jenjang SMA sederajat.
Dia menjelaskan Kemendikbud terus mendata jumlah siswa yang harus mengikuti ujian susulan.
Rencananya ujian susulan dilaksankan pada 18-19 April pekan depan.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, jadwal ujian susulan dilaksanakan pada 18 dan 20 April.
Sebab pada 19 April dilaksanakan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Daryanto menuturkan masih menunggu angka final peserta ujian susulan. Namun dia memastikan bahwa paling banyak adalah anak-anak SMK.
Dimana saat unas hari terakhir, banyak kasus soal ujian tidak muncul. ’’Kita berharap pelaksanaan unas susulan juga berjalan lancar,’’ tutur dia.
Terkait dengan pengusutan lima orang guru yang terlibat kecurangan ujian sekolah berstandar nasional (USBN), Daryanto berharap publik menunggu tim yang masih bekerja di lapangan. Dia berjanji menjalankan penanganan yang transparan.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, unas SMA/MA hari terakhir mendapatkan perhatian khusus.
Sebab mata pelajaran yang diujikan berbeda-beda sesuai dengan keinginan atau minat siswa.
’’Alhamdulillah berjalan baik. Gak ada laporan siswa menerima mata pelajaran yang tidak cocok,’’ paparnya.
Nizam lantas mengatakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di luar negeri tahun ini semakin banyak.
Guru besar UGM Jogjakarta itu menjelaskan tahun lalu UNBK di sekolah Indonesia luar negeri (SILN) dilaksanakan di Kuala Lumpur, Singapura, Moskow, dan Tokyo.
Sementara tahun ini UNBK di SILN bertambah banyak. Untuk jenjang SMA, UNBK digelar di SILN Singapura, Kuala Lumpur, Kinabalu, Bangkok, Tokyo, dan Yangoon.
Kemudian di Jeddah, Makkah, Kairo, Den Haag, Beograd, dan Moskow.
’’UNBK di SILN berjalan tertib. Siswa antusias mengikuti ujian,’’ jelasnya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Iuran Beli Server untuk Pelaksaaan UNBK
Redaktur & Reporter : Soetomo