JAKARTA - Untuk menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik, pemerintah telah melakukan dua langkah, yakni dengan rasionalisasi fuel mix dan penurunan losses (susut jaringan)Langkah rasionalisasi fuel mix ini dilakukan melalui program diservikasi energi primer di pembangkitan tenaga listrik (supply side) dengan pengoptimalan penggunaan gas, penggantian HSD menjadi MFO, peningkatan penggunaan batu bara dan pengembangan pembangkit energi terbarukan.
Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh saat rapat kerja dengan Komisis VII DPR RI, Selasa (15/6), menjelaskan, upaya lain adalah, BBM diperuntukkan untuk daerah terisolasi atau terpencil dengan lebih memprioritaskan sumber energi terbarukan (renewable energy resources)
BACA JUGA: DPR Setujui Kenaikan TDL per 1 Juli
''Selain itu, gas dan batu bara diprioritaskan untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada BBM,'' ujarnya.Sementara itu, dalam penurunan losses (susust jaringan), papar Darwin, dilakukan perbaikan dan penguatan jaringan tenaga listrik, peningkatan akurasi pengukuran energi dan pembacaan meter dan pelaksanaan penertiban pemakaian tenaga listrik atau P2TL secara intensif dengan bekerja sama dengan Polri
Disebutkan Darwin, susut jaringan dari tahun 2007 sampai 2009 sudah lebih satu persen
BACA JUGA: Kenaikan TDL Hasil Keputusan Politik
Dia mengungkapkan bahwa susut jaringan pada 2007 sebesar 11,07 persen, turun menjadi 9,96 persen pada 2009‘’Sedangkan untuk fuel mix pada 2008 sebesar Rp1.271 per kwh dan 2009 sebesar Rp1.009 per kwh
BACA JUGA: Tax Holiday Diusulkan Dalam Revisi RUU Pajak
Targetnya pada tahun 2010 ini sebesar Rp1.008 per kwh, 2011 sebesar Rp986 per kwh, 2012 sebesar Rp981 per kwh, 2013 sebesar Rp990 per kwh, sementara pada 2014 mendatang sebesar Rp998 per kwh,’’ pungkasnya(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri ESDM: Listrik Gratis Sulit Diterapkan
Redaktur : Tim Redaksi