Uruguay-Ghana Sama-sama Kehilangan Pilar

Jumat, 02 Juli 2010 – 09:41 WIB
KEHILANGAN - Pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, mengawasi latihan timnya, di Kimberley, 27 Juni. Foto: AFP Photo/Rodrigo Arangua/FIFA.com.
SEDERET perubahan terpaksa dilakukan Uruguay dan Ghana ketika kedua tim bersua di laga perempat final Piala Dunia 2010 di Stadion Soccer City, Johannesburg, dini hari nantiPenyebabnya, adalah cedera pemain dan akumulasi kartu.

Pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez bakal memarkir defender Diego Godin dan gelandang Alvaro Pereira

BACA JUGA: Uruguay v Ghana: Tatap Sejarah Baru

Godin terpaksa diparkir karena mengalami cedera dan belum fit 100 persen
Posisinya akan digantikan oleh Mauricio Victorino.

Situasi yang kurang menguntungkan bagi Uruguay

BACA JUGA: Jaga Konfidensi, Maksimalkan Penampilan

Sebab, di jantung pertahanan duet Godin-Diego Lugano memang menjadi andalan
Sekalipun demikian, Victorino juga cukup bagus

BACA JUGA: Stoner Bergantung pada Momentum

Dia dua kali menemani Lugano di lini belakang.

Victorino menjadi starter tatkala Uruguay melawan Afrika Selatan (Afsel) dan ketika melakoni laga terakhir melawan MeksikoKalau Godin diganti karena cedera, beda lagi dengan PereiraPosisinya di lini tengah akan digusur oleh Alvaro Fernandez.

Situasi yang sama terjadi di kubu GhanaTactician Ghana Milovan Rajevac tidak bisa menggunakan tenaga Jonathan Mensah dan Andre 'Dede' Ayew lantaran telah mengoleksi dua kartu kuningPadahal, dua pemain itu selalu jadi pilihan utama.

Sebagai ganti Mensah, di jantung pertahanan, Rajevac menempatkan Isacc Vorsah yang baru pulih dari cederaSejatinya, Vorsah adalah andalan utama di jantung pertahanan, tapi lantaran dia cedera, terpaksa Rajevac memainkan Jonathan-John Mensah.

Sedangkan, untuk posisi yang ditinggalkan Dede, Rajevac memainkan Sulley Ali MuntariGelandang Inter Milan yang sempat bersiteru dengan Rajevac itu menjadi opsi terbaikHanya saja, dia tidak seagresif dan cepat seperti Dede.

Namun, keberadaan Muntari diyakini akan membuat lini tengah Ghana lebih kokohSelain itu, mantan pemain Portsmouth itu merupakan pemain yang sarat pengalamanSehingga, dia telah terbiasa dengan tekanan dalam pertandingan.

"Saya memiliki tim yang selalu bisa berkembang setiap harinyaSejak Januari mereka telah menunjukkan performa yang hebatTanpa Michael Essien, John Mensah, John Pantsil, dan Laryea Kingston, kami bisa bermain hebat di Piala AfrikaKami bisa melakukannya di Piala Dunia," ungkap Rajevac, seperti dilansir All Africa(ham)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga Beda Kekuatan di Pembukaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler