Urus e-KTP Hingga Larut, Warga Protes

Kamis, 10 November 2011 – 01:31 WIB

SUKABUMI - Puluhan warga di Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Selasa (8/11) malam merasa kecewa dan memrotes pelayanan pembuatan e-KTP di Kecamatan warudoyongPasalnya puluhan warga Kelurahan Sukakarya, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Koleberes harus menunggu berjam-jam hingga Pukul 24.00 WIB untuk antri membuat e-KTP

BACA JUGA: Setahun, 1.007 Perceraian di Batam

Penyebabnya, proses input data lamban, bahkan beberapa kali perangkat pembuatan e-KTP gagal menyimpan data.

Proses pembuatan e-KTP yang dipusatkan di Kantor Kecamatan Warudoyong sempat bermasalah (error) berkali-kali pada saat penyimpanan data
Tak terima harus menunggu berjam-jam bahkan hingga larut malam warga pun melancarkan protes

BACA JUGA: Idap Penyakit Kulit Sejak Kecil, Terasing dari Warga

Bahkan, kekecewaan warga diketahui berlanjut hingga kemarin
Lagi-lagi karena proses pelayanan yang dinilai warga lamban.
 
"Saya mendaftar pembuatan e-KTP sejak siang masa sampai tengah malam baru selesai

BACA JUGA: Heboh, Banyak Biji Emas di Desa Ujanmas

Pelayanan yang lamban dan perangkatnya erorIni yang membuat kami (warga) kecewa," keluh salah seorang Warga, Rusli (34).
 
Informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, kesalahan teknis yang terjadi di Warudoyong ini bermula ketika perangkat yang direncanakan diberikan tiga unit, hanya dikirim dua unitAkibatbnya,terjadi kelambatan dalam pelayanan ditambah kurangnya koordinasi antara pihak pemberi panggilan kelurahan dan Kecamatan.
 
Warga lainnya, Duduh Abdullah (28), menyesalkan atas kurangnya pelayanan dan koordinasi antara perangkat kecamtan dan kelurahan dalam pembuatan surat panggilan, sehingga ada satu hari terjadi penumpukan warga"Seharusnya koordinasi harus lebih dibangun masa sampai jam 24.00 WIB warga harus menunggu," tandas Duduh.
 
Camat Warudoyong Mulyadi tidak menampik lambannya pelayanan e-KTP di tempat kerjanya ituIa juga memaklumi kekecewaan warga akibat pelayanan yang kurang memuaskan ituNamun Mulyadi berkilah, kelambananan, kesalahan teknis dan masalah koordinasi dengan pihak kelurahan ini disebabkan banyak faktor

Misalnya, soal perangkat yang ada memang tidak sebanding dengan jumlah warga"Kami cuma dikirimi dua perangkatLalu kami mengusulkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar dikirim satu lagi, namun setelah perangkat tambahan datang ternyata rusak juga pada bagian pengecekan iris mata," ungkap Mulyadi saat dikonfirmasi.

Mulyadi justru menyalahkan tidak sinkronnya jadwal yang diberikan pihak kelurahan kepada wargaPadahal sudah ada instruksi dari pihak kecamatan mengenai pengaturan ini"Ini masalah human errorKami berjanji selanjutnya semua kendala ini akan diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan kepada warga," pungkas Mulyadi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertanian Pesisir Selatan Gagal Panen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler