Usai Melayat, Janda Diperkosa Dua Pria

Jumat, 15 Mei 2015 – 07:12 WIB

jpnn.com - SIANTAR - Kasus perkosaan terjadi di Siantar, Sumut. Kali ini korbannya Deswati Elisabet br Simanjuntak, janda anak satu.

Dia diperkosa dua orang pria tak dikenal sepulang melayat dari Sopo HKBP Jalan Patimura, Kecamatan Siantar Timur, Selasa (12/5) malam.

BACA JUGA: Tahanan Jebol Teralis Lapas Lalu Kabur, Eh...Balik Lagi Diantar Ortu

Peristiwa yang dialami perempuan berumur 56 tahun itu, diketahui setelah warga menemukannya di Simpang Lima Jalan Pattimura Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, Rabu (13/5) pagi.

Sewaktu ditemukan, wajah Mak Vera itu berlumuran darah karena luka di bagian kening dan kepala. Matanya juga bengkak diduga karena pukulan benda keras.

BACA JUGA: Mantan Caleg Jadi Muncikari ABG, Pelanggannya Oknum Pejabat dan PNS

“Ibu itu duduk di pinggir jalan wajahnya berdarah, Bang,” kata Ratna, salah seorang warga Jalan Pattimura yang mengaku melihat kondisi korban sewaktu dia melintas dari lokasi penemuan.

“Tapi aku lewat saja karena buru-buru ke pajak. Dan sepulang dari pajak, aku sudah lihat banyak warga yang mengerumuni ibu itu di lokasi,” katanya lagi.

BACA JUGA: 24 Muda-Mudi Ditangkap saat Pesta Ekstasi di Karaokean

Tidak berapa lama, perempuan yang kemudian diketahui merupakan warga Jalan Setia Negara I, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Sitalasari itu dibawa beberapa warga ke Puskesmas Tomuan, untuk mendapat perawatan.

Diantara warga, ada juga menanyai korban dan menghubungi orang-orang yang disebutkan korban. Dan akhirnya, pria bernama Julius Simanjutak datang menjemput korban.

Julius, ternyata adik dari Mak Vera. Julius sempat membawa kakaknya pulang ke rumahnya, dan setelah berunding bersama keluarga selanjutnya membawa korban ke RS Tentara untuk mendapat perawatan medis yang lebih intensif.

Julius sewaktu ditemui wartawan di Ruang Aster RS Tentara, bercerita sejak Senin sore dia sudah tidak mengetahui keberadaan kakaknya. Kondisi itu awalnya tidak membuatnya, sebab kakaknya sudah sering berkunjung ke rumah tetangga bahkan hingga bermalam namun pulang tetap kembali ke rumahnya.

“Kami tinggal serumah dengan kakak ini. Dia (Mak Vera) sering berkunjung ke rumah tetangga,” kata Julius.

“Tapi karena hingga Selasa pagi tak pulang-pulang, kami mulai mencari-cari tapi tidak kunjung ketemu,” ucapnya lagi.

Hingga Rabu pagi, lanjut Julius, mereka belum mengetahui dimana keberadaan kakaknya.  Tapi Rabu menjelang siang, warga satu kampungnya bernama Rain, menghubungi dan memberitahukan keberadaan kakaknya yang berada di daerah Jalan Pattimura Tomuan.

“Lae..coba lihat dulu di Tomuan, seperti kakak laenya yang di facebook itu,” kata Julius menirukan ucapan Rain sewaktu bertelepon.

Mendapat informasi itu, Julius langsung menuju Tomuan dan akhirnya menemukan kakaknya sudah berada di Puskesmas Tomuan, sedang dirawat karena mengalami luka-luka.

“Aku langsung bawa ke rumah. Tapi setelah berembuk bersama keluarga, baru dibawa ke rumah sakit,” ucap pria berambut ikal itu.

Diakui Julius, sewaktu di rumah kakaknya sempat mencertiakan kronologis kejadian yang menimpanya. Selasa pagi, korban pergi naik angkot ke Pasar Horas  dan melanjutan perjalanan ke Tomuan. Dia hendak melayat keluarga mereka marga Sitorus yang disemayamkan di Sopo HKBP Jalan Pattimura.

Usai melayat, sore hari menjelang malam, korban duduk di salah satu warung tidak jauh dari Sopo tersebut. Tidak berapa lama, dua pria tak dikenal datang menghampiri korban sambil menawarkan jasa mau mengantar korban pulang.

Malam itu, salah seorang warga yang melihat tawaran kedua pria itu sempat berkata “Kalian tanggung jawab ya, kalian antar ibu itu pulang,” kata pria itu. Sayang, warga tersebut juga mengaku tidak mengenal kedua pelaku.

Oleh korban dan kedua pelaku berlalu dan meninggalkan lokasi di mana korban duduk sebelumnya.  Ternyata kedua pria itu, membawa korban keliling di seputaran Tomuan.

Menurut korban, pertama kedua pria itu membawanya ke semak-semak, melewati satu bengkel. Lalu dibawa ke salah satu rumah kosong.

“Di rumah kosong itu, kakakku mengaku belum diapa-apain dua pria itu,” kata Julius, sambil menceritakan pengakuan kakaknya.

Tapi tidak berapa lama, korban kembali dibawa ke semak-semak. Tapi tidak lagi melewati bengkel. Di lokasi minim penerangan itu, kedua pelaku melakukan pemerkosaan secara bergiliran.

“Kalau pengakuan kakakku, dia diperkosa secara bergantian. Tapi kami belum periksakan ke dokter soal itu (perkosa,red),” aku Julius.

Dia menambahkan, peristiwa yang menimpa kakaknya itu belum dilaporkan ke pihak kepolisian karena masih menunggu konsultasi dengan pihak keluarga.

Pantauan wartawan, di ruang pasien terlihat korban terbaring dengan kondisi mata sebelah ditutup perban. Tangannya dipasang infus. Di sisi kiri tempat tidur, Julius terlihat menemani korban, dan sesekali merapikan kain berwana ungu yang menjadi selimut kakaknya.

“Kasihan kakak itu, lagi tidur. Besok saja kalau mau wawancara,” kata Julius, sewaktu wartawan meminta izin hendak menayai korban. (end/des)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerebek Kampung Arak, Sita 104 Liter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler