Usai Pengumuman Kapolri Dipanggil DPR

Kamis, 15 Juli 2010 – 07:11 WIB

JAKARTA - Kalangan wakil rakyat tampaknya penasaran dengan sikap Polri menangani dugaan rekening mencurigakan sejumlah perwira PolriWalau Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri sudah berjanji membeber dana-dana gendut itu besok (Jumat 16/7), DPR tetap meminta ada rapat tertutup untuk melakukan klarifikasi.

"Kalaupun nanti diumumkan tidak ada masalah, bagi kami itu belum clear

BACA JUGA: Jaksa Anggap Unsur Pidana Terpenuhi

Kita tetap akan memanggil Kapolri," ujar anggota Komisi III (bidang hukum dan kepolisian) Ahmad Yani saat bertamu ke Mabes Polri kemarin
Politisi PPP itu mengklaim, mereka (Komisi III) juga punya data tentang sejumlah rekening mencurigakan

BACA JUGA: Targetkan Indonesia Jadi Pusat Halal Dunia

"Data kita sudah sejak 2005
Nah, ini sama atau tidak

BACA JUGA: PPATK Telisik Aliran Dana Asing ke Ormas

Atau jangan-jangan lainItu yang harus diklarifikasi lagi," katanya

Kapolri dan PPATK akan mengadakan joint conference Jumat siang usai salat Jumat di Mabes PolriSebanyak 1.100 laporan hasil analisa PPATK akan diumumkan perkembangan penyelidikannyaDiantara 1.100 itu ada 21 yang merupakan anggota PolriSebagian diantaranya, adalah perwira tinggi (jenderal).  Yani menjelaskan, dalam pertemuan tertutup dengan Kapolri pihaknya akan mempertanyakan mengapa penuntasan rekening itu begitu lama"Kalau sudah ada sejak 2005 berarti sudah berapa kali ganti Kapolri, ini ada apaMasyarakat bertanya melalui kami, ada banyak yang meragukan komitmen kepolisian," katanya

Jika tidak segera tuntas, kata politisi yang pernah dibentak penyidik saat menjenguk Susno Duadji di tahanan itu, Polri semakin dirugikan"Sebenarnya, dengan dukungan publik dan emdia yang begitu besar, kasus rekening gendut menjadi momentum yang paling baik bagi polisi untuk berbenah," katanya

Di bagian lain, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri bertandang ke gedung Mahkamah Agung (MA) kemarin (14/7)Mantan Kabareskrim Mabes Polri itu menemui Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Tumpa secara tertutupTidak diketahui apakah pertemuan mendadak itu berkaitan dengan penyelidikan rekening dan sejumlah rentetan peristiwa yang menyertainya

Bambang Hendarso tiba di gedung MA sekitar pukul 13.30 dengan menumpang mobil dinas dan mengenakan seragam lengkapDia langsung menuju ruang Ketua MA di lantai dua gedung utamaKedatangannya hampir bebarengan dengan demo advokat anggota Kongres Advokat Indonesia (KAI)Beberapa saat setelah demo rampung, sekitar pukul 14.30, Bambang keluar.

Sayang, orang nomor satu di korps Bhayangkara itu irit bicaraDia enggan menyampaikan agenda dan hasil pertemuan dengan Harifin"Tidak ya, nanti sajaIni khusus, sangat penting," katanya singkat lantas menuju mobil dinas di pelataran parkir kompleks gedung MA.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara MA Hatta Ali mengatakan bahwa kedatangan Bambang adalah dalam rangka memperlancar proses-proses persidanganNamun, dia buru-buru menampik bahwa pertemuan itu tidak membicarakan kasus tertentu"Tidak ada hal tertentu yang dibicarakan," katanya di Jakarta kemarin (15/7).

Hatta juga menampik anggapan bahwa kedatangan Bambang khusus untuk menemui HarifinSebab, kata dia, sebelum ke MA, Bambang sudah bertandang ke Jaksa Agung dan Sekretariat NegaraPertemuan itu, kata dia, lebih untuk koordinasi antara lembaga penegak hukum dalam forum bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Mahkumjakpol (Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, dan Polri)

"Ini murni dalam rangka koordinasi yang disepakati bersamaBagaimana proses-proses penyidikan dan sebagianyaHanya ituTidak ada yang khusus," katanyaHatta juga menegaskan bahwa pertemuan itu tidak dirancang jauh hari sebelumnyaPihak MA, kata dia, mendapat informasi dari ajudan bahwa Bambang ingin bertemu Harifin"Nggak janjianDari ajudan bilang bahwa mau datang, ya sudah silakan," katanya(rdl/aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Perda Bermasalah, Mendagri Gandeng BPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler