Usulan Pensiun Dini Terus Berhembus

Dari 55 Tahun Menjadi 50 Tahun

Selasa, 28 Juni 2011 – 04:45 WIB

JAKARTA - Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional Erry Riyana Hardjapamekas mendukung wajaca pension dini bagi PNSDia menyebutkan, usia pension bagi para PNS bisa dikepras dari 55 tahun menjadi 50 tahun

BACA JUGA: Tanpa Harus ke Singapura, Syamsul Membaik

Dia berpendapat, pensiun dini mendukung program reformasi birokrasi yang dijalankan pemerintah.

Erry menjelaskan, program reformasi birokrasi memang menghendaki kinerja dan produktivitas PNS yang optimal
Tapi, menuruntya saat ini usia PNS menjadi persoalan yang tidak sejalan dengan reformasi birokrasi

BACA JUGA: RUU Desa Pertegas Sanksi ke Kades

"Usulan pensiun dini merupakan keharusan dalam reformasi birokrasi," paparnya Senin (27/6)
Tujuanya, untuk pebaikan layanan kepada publik

BACA JUGA: Dipanggil Lagi, Mangkir Lagi

Selain itu, anggaran belanja pegawai cukup membeni kuangan APBN.

Dijelaskan Erry pula, untuk menjalankan program pensiun dini tersebut perlu beberapa persiapan yang harus dijalankan instansiDiantaranya, menyeleksi dengan seksama aparatur PNS yang benar-benar masih produktif dan tidak dalam memberikan pelayanan publikAlasan yang bisa digunakan dalam tahap ini adalah, otomatisasi atau tugas pokok aparatur PNS yang mulai berkurang.

Persiapan lainnya adalah, sebelum menawarkan pensiun dini instansi yang kedapat memiliki aparatur yang berlebihan, menawarkan ke instansi lainnya sebelum diputuskan pensiun dini"Tentunya instansi yang dinilai aparaturnya masih kurang," kata diaUntuk program ini, pemerintah bisa memberikan pelatihan ulang kepada PNS yang bakal digeser ke instansi lainnya.

Erry mengatakan pemerataan dan jumlah PNS yang cukup berlebihan terjadi di tenaga pendidik atau guruDia mengatakan, pemertaan PNS perlu mendapatkan perhatianTapi, upaya pemerataan ini bakal berbenturan dengan ego tiap-tiap kepala daerah.

Erry sendiri juga pernah mengusulkan supaya ada penghentian sementara penerimaan PNS baruDalam penghentian sementara itu, instansi terkait benar-benar menghitung kebutuhan PNS-nyaSebab, dia menilai jumlah PNS terus membengkakAngka PNS baru yang direkrut melalui seleksi CPNS, tidak sebanding dengan PNS yang pensiun"Bila terus bertambah, muncul kekhawatiran negara tidak mampu membiayainya," papar Erry(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Buruan Intel di Pucuk KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler