jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso meminta dukungan Komisi IV DPR RI untuk mendorong pemerintah agar segera mencairkan dana beras masyarakat miskin (Raskin). Hingga 17 Juni 2014, Bulog sudah dikenakan utang bunga bank sebesar Rp 22,2 triliun.
"Sampai hari ini Bulog belum menerima pembayaran beras Raskin yang telah kami salurkan. Malah untuk beras raskin November-Desember, sudah kami majukan penyalurannya pada Februari karena adanya bencana alam," terang Soetarto dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR RI, Selasa (17/6).
BACA JUGA: Wamenhub Berharap Presiden Baru Pro KA
Dia menambahkan, setiap harinya bunga bank yang dikenakan ke Bulog Rp 6,35 miliar. Beban bunga ini akan terus bertambah bila pemerintah tidak segera membayar.
"Hutang pembayaran raskin Rp 22,2 triliun itu sudah dikurangi jaminan Bulog Rp 5,28 triliun. Malah untuk tahun anggaran 2006, pemerintah belum membayar raskin ke Bulog sebesar Rp 2,9 triliun," bebernya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan ke Washington Urus Nuklir Kesehatan
Lebih lanjut dikatakan Soetarto, subsidi raskin baru ditagihkan Bulog ke Kemensos selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) karena peraturan menteri keuangan (PMK) baru keluar 20 Mei 2014.
"Sebelumnya Dirut Bulog yang jadi KPA, sehingga tidak terjadi penumpukan bunga. Malah ada penurunan bunga bank yang signifikan. Setelah KPA-nya diserahkan ke Kemensos, pembayarannya sering terlambat," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Pemuda Ogah ke Sawah, Produksi Pangan Turun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Jangan Hanya Urus Raskin Saja
Redaktur : Tim Redaksi