BACA JUGA: Pemerintah Harus Dongkrak Tax Ratio
Jumlah tersebut terdiri dari Rp 80,4 triliun untuk membayar bunga utang dalam negeri, serta Rp 36 triliun untuk membayar bunga utang luar negeri.Anggaran yang cukup besar hanya untuk membayar bunga utang ini pun menjadi perhatian kalangan dewan
"Posisi beban utang dan bunga utang Indonsesia sangat mengkhawatirkan
BACA JUGA: Soal Tax Ratio, Menkeu dan Ditjen Pajak Membela Diri
Pemerintah harusnya bisa memperkecil celah utangBACA JUGA: DPR Kritisi Angka Defisit RAPBN 2011
Defisit semaksimal mungkin jangan dibiayai dari utang dalam dan luar negeri," tegas Ecky.Hal senada juga disampaikan oleh Machmud Yunus dari Fraksi PPPDikatakannya, bahwa meski target defisit di RAPBN 2011 turun menjadi 1,7 persen dari 2,1 persen di APBN-P 2010, ternyata tidak secara signifikan menurunkan beban utang dan rasio pembayaran bunga utang yang harus ditanggung negara.
"Bunga utang menyebabkan RAPBN 2011 sulit meningkatkan kepentingan untuk investasi yang lebih riilMeski RAPBN disusun dengan defisit yang rendah, sebenarnya kita butuh cara yang lainPPP minta agar pemerintah bisa mengalihkan utang-utang dan sungguh-sungguh mengatur masalah bunga ini dalam rangka mendukung fiskal," tegasnya.
Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2011, pada tahun depan diperkirakan utang Indonesia mencapai Rp 1.807,5 triliun, atau naik Rp 119,2 triliun dari proyeksi pemerintah dalam APBN-P 2010Penerbitan surat utang menjadi penyumbang terbesar utang, yakni mencapai Rp 120 triliunSedangkan jumlah outstanding surat utang pemerintah diperkirakan mencapai Rp 1.197,1 triliun.
"Tapi sebenarnya secara rasio utang, kita telah menurunkan utang secara signifikan dari tahun ke tahunKondisi resiko keuangan portfolio utang kita pun terus membaik setiap tahunnyaKita akan terus berupaya menutup defisit dari non-utang," tegas Menkeu Agus Martowardojo pula memberi tanggapan(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Hindari Kenaikan TDL
Redaktur : Tim Redaksi