JAKARTA--Dirjen Pendididkan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Baedhowi mengungkapkan, kondisi keuangan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) masih di bawah rata-rataHal ini menjadi pemicu sekolah-sekolah RSBI masih memungut biaya kepada orang tua siswa
BACA JUGA: Kemdiknas Anggap Wajar Pungutan di RSBI
"Kenapa sih orang tua masih harus membantu atau menanggung biaya pendidikan? Karena kondisi keuangan yang ada memang masih dibawah rata-rata," ungkap Baedhowi kepada JPNN di Jakarta, Senin (11/7).
Disebutkan, subsidi yang diberikan untuk RSBI sebesar Rp 200 juta per sekolah, baru bisa diberikan kepada 247 sekolah SMA RSBI saja
BACA JUGA: Kursi RSBI 20 Persen Jatah Anak Miskin
"SMA yang mendapatkan Rp 200 juta itu saja hanya tahun pertama sampai ketiga saja. Karena apa? Ini karena terbatasnya anggaran di SMA," ujarnya.
Dari hasil kajian yang telah dilakukan di RSBI SMA dengan sampel 227 sekolah, diketahui bahwa ada 52 sekolah yang biaya sumbangannya awal tahun sekitar Rp 1 juta, 66 sekolah yang berkisar Rp 1 juta - Rp2 juta , 50 sekolah sekitar Rp 2 juta - Rp3 juta, 66 sekolah yang sebesar Rp 3 juta - Rp4 juta, dan 10 sekolah yang memungut sumbangan awal tahun sebesar Rp 4 - Rp5 juta.
"Sisanya yang sekitar Rp 8 juta itu, dan lainnya ada Rp 6 - 19 juta itu hanya ada 2 sekolah
BACA JUGA: Mendiknas Resmikan Sekolah Tzu Chi
Namun itu tidak bisa menggambarkan atau mempresentasikan sekolah RSBI secara keseluruhan," tukasnya.Baedhowi menjelaskan, berdasarkan data dari hasil penelitian Balitbang Kemdiknas, orang tua siswa yang membayar sumbangan awal tahun di sekolah RSBI sekitar Rp 1 - 2 juta, baru ada 90 ribu orangPadahal jumlah siswa SMA totalnya lebih kurang 4 jutaan siswa(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem Anggaran PTN Dirombak
Redaktur : Tim Redaksi