jpnn.com, MEKKAH - Sejumlah orang ditangkap aparat kepolisian Arab Saudi karena terlibat dalam upacara pernikahan sesama jenis. Penangkapan dilakukan setelah video upacara pernikahan itu beredar luas dan membuat geger kerajaan Islam tersebut.
Dalam rekaman video berdurasi sekitar 10 detik, tampak dua pria berpakaian khas Saudi berjalan berdampingan menyusuri sebuah lorong, seperti ritual khas pernikahan ala negeri itu.
BACA JUGA: Ogah Bayar Listrik Sendiri, Sebelas Pangeran Saudi Masuk Bui
Satu mengenakan jubah panjang warna putih, satu lagi mengenakan gaun hitam yang dilengkapi dengan cadar. Sang "mempelai wanita" memayungi "mempelai pria" dengan payung berwarna putih.
Sementara itu, para pendamping kedua mempelai ini menghambur-hamburkan semacam potongan kertas, atau dikenal dengan confetti.
BACA JUGA: Mau Umrah, Jemaah Qatar Malah Masuk Sel Saudi
Alunan musik mengiringi langkah mereka di atas karpet merah hingga menuju ruangan terbuka, tempat di mana acara pernikahan itu digelar.
Kepolisian menyebut, pernikahan itu digelar di sebuah resort yang berada di dekat Makkah, tepatnya di Aradiyat. Berdasarkan laporan seorang tamu resort, acara pernikahan itu digelar, Jumat (5/1) pekan lalu.
BACA JUGA: Iran Tuding AS dan Saudi Biang Kerok Demonstrasi
"Pria itu melapor orang-orang yang menghadiri acara tersebut terkejut ketika beberapa pemuda memasuki tempat itu dan mencoba melakukan 'adegan pernikahan gay'," tulis juru bicara Polisi Mekkah, Senin (8/1), seperti dikutip dari BBC.
Kepolisian Mekkah bergerak cepat menelusuri siapa saja orang-orang yang terlibat di dalam pernikahan terlarang itu.
"Setelah laki-laki yang berpakaian layaknya wanita serta orang lain yang terlibat teridentifikasi, mereka semua akan ditangkap dan kasus itu akan dirujuk ke jaksa penuntut umum," tegas jubir polisi Mekkah.
Tak butuh waktu lama bagi kepolisian setempat mengusut kasus itu. Senin malam, kepolisian Mekkah telah mengidentifikasi semua yang terlibat dalam insiden itu.
Mereka pun ditangkap. Namun pihak kepolisian enggan mengungkap siapa-siapa saja mereka. Sesuai ancaman kepolisian, kasus ini langsung diserahkan kepada jaksa setempat.
Usai pihak berwenang mengeluarkan pernyataan resmi terkait masalah tersebut, berita mengenai pernikahan sesama jenis itu justru semakin banyak diputar secara online.
Ada banyak orang yang mengutuk video tersebut. Publik dibuat kaget dan sekaligus geram melihat penyimpangan seksual tersebut. Mereka tidak percaya bahwa kejadian tersebut terjadi di daerah yang dianggap paling suci di muka bumi itu.
"Semoga segera dirajam yang hadir dicambuk 10 kali tiap hari selama 30 hari," komentar seorang netizen.
"Di bumi gak ada tempat paling suci. Tempat paling suci ada di hati dan pikiran masing-masing," cuit netizen lain.
"Kiamat sudah dekat," imbuh lainnya.
Sementara beberapa orang menyebut pernikahan gay yang ditampilkan dalam video itu hanyalah lelucon atau parodi.
Sebagai informasi, Arab Saudi memberlakukan peraturan ketat dan kebijakan tanpa toleransi ketika menyangkut komunitas LGBT.
Orang-orang yang terlibat dalam video itu akan menghadapi konsekuensi hukum yang sangat berat. Mulai dari hukuman cambuk, sampai hukuman mati.
Arab Saudi memang tidak memiliki aturan pidana terkait orientasi seksual atau identitas gender. Namun, sebagaimana dipaparkan lembaga Human Rights Watch, hakim-hakim di Saudi umumnya menggunakan prinsip-prinsip dalam hukum Islam untuk menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang terlibat dalam perselingkuhan, homoseksual, atau tindakan amoral.
Undang-undang antikejahatan siber Saudi juga mempidanakan kegiatan di dunia maya yang melanggar ketertiban umum, norma agama, moral masyarakat, dan privasi. (rakyatmerdeka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Saudi Bakal Bikin Ongkos Haji dan Umrah Melonjak
Redaktur & Reporter : Adil