Visi-Misi Balon Kada Mayoritas Plagiat

Kamis, 25 Maret 2010 – 07:00 WIB

JAKARTA - Pengamat pembangunan ekonomi daerah, Dr Genius Umar, menemukan bahwa banyak di antara visi dan misi para bakal calon (balon) kepala daerah (kada) yang akan bertarung dalam Pilkada 2010 mendatang, terindikasi (hasil) plagiat dan tak ada sesuatu yang baru"Semuanya menyajikan hal yang sama dan seragam, yakni menjanjikan percepatan pembangunan ekonomi daerah dan memberdayakan ekonomi lokal, tanpa memunculkan dari mana mereka memulainya, serta tidak mengakar," kata Genius Umar di Jakarta, kemarin (24/3).

Dalam observasi yang dia lakukan, Genius malah menemukan sejumlah berkas visi-misi para balon itu hanya berganti sampul, sesuai dengan nama dan daerah di mana mereka akan bertarung

BACA JUGA: Pilgub Jambi Diprediksi Dua Putaran

"Setidaknya, fakta ini saya temukan dari sejumlah dokumen resmi bakal calon (pada) pilkada di Sumatera Barat
Hal yang tidak masuk akal

BACA JUGA: DPS Batam Berkurang dari Pilpres

Semuanya ingin memajukan mayoritas pemilih yakni kaum petani, tapi tidak tahu bagaimana caranya," ungkap Genius.

Genius menambahkan, dari sejumlah dokumen dimaksud, terungkap bahwa pupuk mereka posisikan sebagai faktor utama untuk pemberdayaan petani
Padahal katanya, substansi permasalahan tidak berada di sektor pupuk

BACA JUGA: Ikut Pilkada Kepri, Mantan Terpidana Minta Belas Kasihan KPU

"Masalah utama petani saat ini dan di masa datang, adalah sulitnya akses modal, ketidakpastian panen, serta harga produksi tani yang rendah sebagai akibat dari kapasitas produksi yang jauh dari standar industri," paparnya.

Secara sistematis, Genius Umar menyebut bahwa ada empat elemen strategis untuk membantu petani Indonesia yang sudah mulai kolaps, yakni perlunya Bank Pertanian, asuransi, pemerintah, serta petani itu sendiri"Bank Pertanian menjadi sangat penting dalam membantu petani untuk supporting permodalan, karena petani sangat sulit mendapatkan modal," ujar Genius.

Lalu, kata Genius pula, asuransi merupakan lembaga penjamin petani dan bank, kalau terjadi gagal panen yang memang sering terjadi di Indonesia"Jika panen sesuai dengan yang direncanakan, maka di sinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan, dalam membantu petani mendapat pasar yang sehat dan terukur," lanjutnya.

Jika keempat faktor tersebut sudah tersedia, tutur Genius lagi, maka petani dengan sendiri akan bekerja dan berproduksi sesuai kapasitas produksiSesuatu yang pada akhirnya akan memperbaiki kondisi riil kaum petani(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Rp 13,7 M, Diberi Rp 1,5 M


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler