jpnn.com - JAKARTA - Mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Wafid Muharram pernah bertemu dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Wafid melaporkan bahwa proyek Hambalang belum bisa jalan karena ada rencana penggantian pejabat eselon 1 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) oleh Andi Alifian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru.
BACA JUGA: Pertemuan Menteng Dicurigai Atur Debat Capres
Keterangan itu disampaikan mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin saat bersaksi dalam persidangan Andi yang menjadi terdakwa perkara dugaan korupsi pembangunan sarana dan prasarana pusat pendidikan dan pelatihan olahraga di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (11/6).
"Wafid ketemu Mas Anas. Dia melaporkan proyek belum bisa jalan karena eselon 1 Kemenpora mau diganti menteri baru," kata Nazar.
BACA JUGA: Anas Bercanda Minta Jas Malah Dikasih Duit
Setelah mendapat laporan itu, sejumlah kader Demokrat seperti Angelina Sondakh dan Mirwan Amir dipanggil.
"Bu Angie dibilang ada masalah Pak Wafid mau diganti, gimana supaya enggak diganti. Caranya kata Mas Anas dibuat supaya programnya menteri bisa jalan tapi nanti tanya sama pak menteri yang komunikasi intens siapa. Pasti dia akan nunjuk siapa yang intens. Kalian arahkan ke Wafid," ujar Nazar.
BACA JUGA: KPK Cegah Empat Orang Terkait Dugaan Suap Bupati Bogor
Nazar menyatakan, Prof Mahyuddin juga dipanggil dan diceritakan permasalahan Wafid yang akan diganti. Saat itu, Mahyuddin menghubungi menteri. Dalam komunikasi itu, disepakati ada pertemuan dengan menteri.
"Prof langsung nelepon menteri minta janjian ketemu. Ketemu besoknya jam 1 yang hadir saya, Angelina, Mahyuddin, Mirwan Amir tapi cuma sebentar sama Olly Dondokambey cuma salaman terus dia pergi," tutur Nazar.
Nazar menjelaskan, ada pertemuan dengan menteri di Kemenpora. Dalam pertemuan itu, sempat dibicarakan soal program kementerian.
"Angie arahkan pak menteri, program banyak, program ini jalan harus ada anggaran. Harus ada yang intens sama teman-teman Komisi X atau pak menteri yang intens. Yah janganlah masa saya menteri intens ngurusin yang begitu-begitu kata pak menteri," ujar Nazar.
Diakui Nazar, menteri menanyakan siapa yang komunikasinya bagus kepada Komisi X DPR. Angie, kata Nazar, menyatakan ada eselon 1 Kemenpora yang bagus yakni Wafid.
Nazar mengatakan, kemudian menteri memanggil Wafid. Menteri menyatakan, Wafid tidak akan diganti apabila bisa berhubungan intens dengan Komisi X yang menjadi mitra kerja dari Kemenpora.
"Menteri bilang Pak Wafid semua eselon 1 mau saya ganti dan saya geser. Kalau Pak Wafid bisa intens ke Komisi X dan teman-teman Komisi X tidak komplain, itu reward jadi tidak digeser. Oh siap Pak Wafid ngomong," ucap Nazar.
Sementara itu, Andi menyatakan tidak ada keinginan untuk memecat atau mengganti seseorang. "Sebagai menteri baru memang wajar saya mengevaluasi jajaran yang ada," ucapnya.
Menurut Andi, apabila ada yang merasa akan digeser itu adalah urusan perasaaan. "Saya sebagai menteri baru tidak pernah mengancam," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Depan Menteri, Megawati Kritik Pemerintahan SBY
Redaktur : Tim Redaksi