jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak heran melihat Jakarta sering dijadikan target utama tindakan terorisme berkedok agama.
Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang sangat besar dan plural sehingga tidak terlepas dari ancaman adu domba.
BACA JUGA: Truk Molen Bawa 8 Kuintal Sabu-Sabu, BNN Sebut Nama Freddy Budiman
Karena itu ketika ada kelompok yang ingin memaksakan kehendak, maka salah satu upaya yang dinilai paling cepat yaitu lewat gerakan terorisme. Itu dilakukan di ibu kota negara.
"Maka itu, mohon dukungan para ahli, para ulama, pondok pesantren untuk ikut bersama kami dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dengan penanaman nilai agama di masyarakat," ujar Djarot, Kamis (23/6).
BACA JUGA: Mendagri Bantah Pembatalan Perda Rugikan Daerah
Djarot menilai ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menangkal upaya-upaya radikalisme dan terorisme tumbuh subur di Indonesia. Antara lain, dengan senantiasa membangun komunikasi yang baik antarsemua elemen masyarakat. Kemudian menggalakkan sikap gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Sifat-sifat tersebut tertanam dalam ideologi Pancasila dengan pakem Bhinneka Tunggal Ika. Semangat toleransi seperi ini yang menjadi keunggulan Indonesia. Sehingga tidak bisa dikalahkan hanya sekelompok orang yang menggunakan kedok agama," ujar Djarot. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Jaksa Agung Yakin Tidak Terlibat, Sekarang Berpulang ke KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewas LPP RRI Akan Lanjutkan Masukan Komisi I DPR
Redaktur : Tim Redaksi