Wagub Usul Kurikulum Lalulintas

Rabu, 28 September 2011 – 09:56 WIB

KUPANG- Data World Health Organization (WHO) menyebutkan pada tahun 2010 sebanyak 1,3 juta orang di dunia meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintasDi Indonesia, mencapai 31.234 korban

BACA JUGA: Dewan Prihatin, Ada TK di Tepi Rel KA

Tak pelak, Wakil Gubernur NTT, Esthon Foenay mengusulkan agar dibuat kurikulum lalulintas yang diajarkan secara rutin di sekolah-sekolah sejak saat ini.

Usulan Wagub tersebut disampaikan saat acara Deklarasi Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan Provinsi NTT di Jalan El Tari, Kupang, Selasa (27/9) kemarin
Acara yang dihadiri Direktur Keselamatan Transportasi Darat Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Hotma Simanjuntak.

Wagub Esthon Foenay meminta agar dinas dan instansi terkait mengkaji kurikulum untuk diajarkan di sekolah-sekolah, sebab kecelakaan yang terjadi lebih dari separuhnya adalah usia produktif

BACA JUGA: Tarif Mahal, RSBI Dievaluasi

Dengan adanya kurikulum tersebut, anak-anak sejak dini dimotivasi untuk bersikap tertib dan disiplin berkendara di jalan


Secara khusus dia meminta Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTT untuk mengkoordinir penyusunan rencana aksi keselamatan jalan sesuai sasaran serta tugas pokok dan fungsi SKPD secara berkelanjutan untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di NTT

BACA JUGA: Pengucuran Dana BOS Terus Telat, Ancam Program Wajib Belajar

"Kepada masyarakat pengguna jasa transportasi, saya minta untuk turut mengawasi sarana dan transportasi dan pengemudi yang adaBila pengemudinya suka kebut-kebutan atau mabuk saat mengemudi supaya dilaporkan kepada polisi lalu lintas," imbau Wagub kemarin.

Direktur Keselamatan Transportasi Darat Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Hotma Simanjuntak, pada kesempatan itu mengatakan, dari jumlah angka kecelakaan di Indonesia pada tahun 2010 yang mencapai 31.234 orang, jika dihitung per jam, maka setiap jam sebanyak tiga sampai empat orang yang meninggal"Atau setiap 17 menit ada satu yang meninggal," sebut Hotma.

Salah satu yang cukup tragis, yakni saat pelaksanaan arus mudik lebaran Agustus lalu yang merenggut 300-an korban jiwaOleh karena itu, sebut Hotma, sudah ada kesepakatan Menteri Perhubungan, Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Menteri Pendidikan Nasional dan Polri untuk membuat Pekan Nasional Keselamatan Jalan"Sebab kecelakaan lalu lintas saat ini dianggap epidemik global," katanya.

Hotma mengatakan, atas kerjasama sejumlah kementerian tersebut, diharapkan ada penurunan fatalitas kecelakaan mencapai 50 persen"Kami juga mengimbau semua untuk mari kita selamatkan anak bangsa," pinta Hotma.

Sementara itu, berdasar laporan panitia pelaksana Pekan Nasional Keselamatan Transportasi Jalan Provinsi NTT, disebutkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah kecelakaan di Indonesia mencapai rata-rata 40.982 kejadian per tahun dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 43,95 persen per tahunKorban meninggal dunia rata-rata sebanyak 13.041 orang per tahun, luka berat rata-rata 18.415 orang dan luka ringan 29.856 orang

Atas keprihatinan tersebut, PBB menetapkan "Decade of Action for Road Safety" melalui Resolusi PBB No64/255 butir 7 yang mengamanatkan kepada setiap anggota PBB untuk menargetkan penurunan tingkat kecelakaan di negara masing-masing(sam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran BOS SMA Perlu Dikaji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler